Tradisi Sawer, Berlaku untuk Gadis Alami Haid Pertama di Wilayah Cirebon Ini
Tradisi sawer masih kerap dilakukan warga di wilayah Ciayumajakuning. Ungkapan rasa syukur dan nazar yang harus ditepati.-Tangkapan Layar Video-Youtube
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Tradisi sawer, ungkapan rasa syukur atau gembira yang kerap dilakukan oleh warga yang keinginannya tercapai.
Sawer juga bisa mengandung arti, memberikan uang kepada seseorang yang telah membuat diri kita terhibur. Penyanyi atau pelawak misalnya.
Sawer uang dengan pecahan koin lima ratus rupiah atau seribu rupiah, banyak dilakukan oleh masyarakat khususnya di Pulau Jawa.
Kegiatan tersebut, sebagai bentuk terima kasih atau ungkapan rasa gembira karena cita-citanya sudah terlaksana.
BACA JUGA:Sawer Uang Satu Tas dari Balkon Balai Desa Cibogo Kabupaten Cirebon, Aziz Penuhi Nazar
Adapun warga yang menjadi 'pemburu' sawer, didominasi oleh anak-anak, ibu-ibu dan sebagian orang tua.
Aksi berebut uang koin yang sebelumnya diterbangkan ke udara itu, menjadi tambah seru ketika warga yang berkumpul dalam jumlah banyak.
Namun wilayah tertentu di Kabupaten Cirebon, gadis yang mengalami haid pertama dalam hidupnya, juga dilakukan sawer oleh orang tuanya.
Berikut ini, beberapa tradisi sawer yang kerap dilakukan warga, sebagai nazar yang ditepati.
BACA JUGA:Bupati Imron Dukung Kejaksaan Selidiki Kasus Gapura Taman Pataraksa Ambruk
Menyambut Pengantin
Dalam acara pernikahan, sawer sering dilakukan oleh keluarga mempelai perempuan, ketika menyambut kedatangan mempelai pria.
Sawer berupa uang koin ditambah beras dan aneka permen, dilemparkan ke rombongan mempelai pria ketika akan dilakukan proses akad nikah.
Sawer tersebut biasanya tidak dilakukan sekali, usai akad nikah, pasangan pengantin yang sudah sah menjadi suami istri itu, kembali akan mendapatkan sawer. Kali ini dari seluruh anggota keluarga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: