Memasuki Puncak Musim Hujan, BMKG Minta Warga Waspada dan Siaga Atas Bencana Hidrometeorologi

Memasuki Puncak Musim Hujan, BMKG Minta Warga Waspada dan Siaga Atas Bencana Hidrometeorologi

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya peringatan terhadap potensi gelombang tinggi di sejumlah wilayah di Indonesia. -Pixabay-Roger Mosley

JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Januari dan Februari 2024 merupakan puncak musim hujan kali ini.

Cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi itu masih mengancam sebagian besar wilayah Indonesia

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk waspada dan siap siaga terhadap cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi.

BACA JUGA:Pertamina Jadi Sponsor Tim VR46, Inilah Jadwal Peluncuran Pembalap dan livery Tim MotoGP 2024

BACA JUGA:Tingkatkan Kecerdasan Siswa, Ratusan Siswa SD Dapat Bantuan Kacamata Gratis

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa cuaca ekstrem ini dapat terjadi selama periode puncak musim hujan di bulan Januari dan Februari.

"Potensi hujan lebat hingga sangat lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi masih memiliki peluang yang tinggi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia," kata Dwikorita Karnawati di Jakarta, Jumat 12 Januari 2024 lalu.

Disebutkan, bahwa terdapat tiga penyebab terjadinya cuaca ekstrem.

Pertama, Monsun Asia yang menunjukkan aktivitas cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir.

BACA JUGA:Kunjungi Bawaslu, KPU, hingga Pantau Sorlip Surat Suara Pemilu 2024, Ini yang Dilakukan Kapolresta Cirebon

"Kondisi ini berpotensi disertai adanya fenomena seruakan dingin yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sebagian besar wilayah Indonesia," paparnya.

Kedua, adanya daerah tekanan rendah yang terpantau di sekitar Laut Timor, Teluk Carpentaria dan di Samudra Hindia barat Sumatra yang dapat memicu terbentuknya pola pumpunan dan perlambatan kecepatan angin di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan ekuator.

Kemudian, dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan angin kencang di Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan Sulawesi bagian selatan, serta berdampak pada peningkatan gelombang tinggi di perairan sekitarnya.

BACA JUGA:Pemdaprov Jabar Siapkan Air Bersih, Lahan Pengungsian dan Dapur Umum untuk Korban Banjir Dayeuhkolot

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase