Pantangan Warga Desa Slangit, Dilarang Menikah dengan Warga Desa Panguragan

Pantangan Warga Desa Slangit, Dilarang Menikah dengan Warga Desa Panguragan

Warga Desa Slangit memiliki pantangan. Mereka tidak boleh menikah dengan warga Desa Panguragan.-Tangkapan Layar Video-Youtube

BACA JUGA:Sejarah Gempa Sumedang, Goncangan Besar sampai Diliput Koran Belanda

“Kalau ada tamu dari mana saja, nasi itu jangan dijual. Biar dikasihkan saja,” ujar kepala desa Sura Maulana.

Bukan berarti semua yang terbuat dari nasi dilarang. Ada pengecualian. Seperti lontong dan bubur. Terbuat dari beras tapi bukan berbentuk nasi. Hanya beda pengolahan dan penyebutan. Itu, boleh.

Termasuk pantang menjual nasi yang diambil dari luar Desa Slangit. Nasi jenis apapun. Baik itu kuning, uduk, termasuk lengko. Jika ada akan berdampak sama. Sial atau meninggal.

“Memang itu kuasa yang di atas, tapi kenyataan atau buktinya banyak,” ucap Sura.

BACA JUGA:Menurut Catatan Sejarah Ini, Cirebon dan Kuningan Ternyata Pernah Berperang!

Sura mengatakan, pada umumnya mereka yang nekat melanggar sebelumnya memang terlihat berhasil. Baik itu rezeki atau karir.

Keberhasilan itu terlihat pesat, tak seperti biasa. Namun tak lama setelah itu, perlahan harta akan habis. Termasuk usaha yang mengalami kebangkrutan.

“Tokoh agama ada yang meninggal. Lalu tetangga termasuk paman saya mengalami sial itu. Harta habis termasuk harta yang dari orang tua,” katanya.

Pantangan lainnya, warga Desa Slangit dilarang menanam pohon cabai, beras ketan hitam dan labu putih.

Ketiga jenis tanaman tersebut, akan berakibat sial bagi seluruh penduduk desa jika ada yang melanggar.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: