Melacak Bisnis Warga Tionghoa Cirebon di Zaman Penjajahan Belanda, Ohh…Ternyata

Melacak Bisnis Warga Tionghoa Cirebon di Zaman Penjajahan Belanda,  Ohh…Ternyata

Suasana di Pasar Pagi Cirebon tempo doeloe. Foto:-Ist-Radarcirebon.com

Melacak Bisnis Warga Tionghoa Cirebon di Zaman Penjajahan Belanda,  Ohh…Ternyata

RADARCIREBON.COM – Cirebon merupakan kota perdagangan sejak zaman dulu. Banyak bisnis yang berkembang di kawasan Pantura Jawa ini.

Cirebon berkembang sebagai kawasan bisnis di pesisir laut Jawa tidak terlepas dari keberadaan warga Keturunan Tionghoa.

Pusat-pusat bisnis terus berkembang sejak zaman kolonial Belanda hingga sekarang. 

Pada masa penjajahan Belanda, sudah banyak pertokoan yang dibangun di Cirebon. Ada di sejumlah titik terutama di jalan-jalan utama sekitar pelabuhan dan keraton.

BACA JUGA:6 Tanda Hubungan Mu Dengan Si Doi Berlangsung Bahagia Meski Tidak Tampak Sempurna

Salah satu kawasan penting yang juga dikenal sebagai pusat bisnis di Cirebon pada zaman dulu adalah di Jalan Sukalila dan Kalibaru.

Di pinggir jalan yang membentang di sepanjang bantaran Sungai Sukalila dan Kali Anyar atau Kalibaru tersebut, banyak pedagang yang mendirikan toko.

Tidak heran mengapa kawasan Sukalila dan Kalibaru menjadi magnet bisnis bagi warga keturunan Tionghoa. 

Sebab, terdapat makam Tumenggung Arya Wiracula atau Tan Sam Tjay, tokoh terkemuka masyarakat Tionghoa di Cirebon, di kawasan tersebut.

BACA JUGA:Lahir di Majalengka, Sekolah di Cirebon, Raja Otomotif Indonesia Bermula dari Oplet Sindangkasih

Hal tersebut membuat usaha-usaha yang digeluti oleh masyarakat Tionghoa di Cirebon berkembang cukup pesat. 

Dijelaskan oleh Pemerhati Budaya Tionghoa, Jeremy Huang, bahwa pada masa penjajahan Belanda dan Jepang, warga Tionghoa di Cirebon umumnya menggeluti bisnis. 

Jenis bisnis yang digeluti antara lain berjualan gula merah, gula pasir, palawija, hasil bumi, tembakau, hotel, emas, dan meubel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: