Harga Gabah Naik Diseluruh Sentra Produksi, Picu Kenaikan Harga Beras di Toko Ritel
Harga beras di sejumlah pasar di Kota Cirebon mengalami kenaikan harga yang meroket.-Dedi Haryadi -radarcirebon
Lalu, di Sragen harga gabah Rp8.100, harga beras premiumnya Rp14.200 per kilogram di Ngawi harga gabah Rp 8.200 per kilogram harga beras Rp15.700 per kilogram.
Di Sidrap Sulawesi Selatan harga gabah Rp7.900 per kilogram harga beras premium Rp14.050 per kilogram.
“Jadi, kondisi harga gabah yang sudah mencapai di atas Rp7.500 per kilogram itu terjadi di hampir semua sentra produksi.”
BACA JUGA:Paguyuban Motor Honda Bekasi Gelar Kopdargab PMHB ke-8
BACA JUGA:Tanggap Bencana, BRI Peduli Salurkan Bantuan Bagi Warga Terdampak Banjir di Grobogan dan Demak
BACA JUGA:Jelang Pemilu, 9 Kecamatan di Kabupaten Cirebon Diterjang Banjir
“Tentu kami tidak pake sensus hanya ambil case saja, tetapi harganya biasanya tidak jauh beda dengan yang lain,” ucap Bayu.
Di sisi lain, terjadinya kelangkaan beras di ritel moden karena enggan menjual beras yang melanggar HET.
“Ritel modern kira-kira berani enggak melanggar HET, kenapa enggak berani? Karena mengenai reputasinya, jadi, kalau sampai ketahuan dan ada yang foto maka itu akan menimbulkan masalah bagi si ritel modern itu,” jelas Bayu.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Obat Stroke Ringan yang Efektif yang Bisa ditemui di Apotek
Dia mencontohkan misalnya jika ada minimarket yang melanggar ketentuan HET, maka yang kena seluruh minimarket karena yang bertanggungjawab adalah manajemen dari minimarket tersebut.
Namun, di pasar tradisional memang memiliki stok beras dengan harga berasnya di atas HET.
“Si pengusaha pasti berpikir sampai kapan ruginya maka mereka kemudian mulai mengurangi pasokan ke ritel modern,” ujar Bayu. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase