Harga Beras Mahal Diduga karena Jor-joran Gelontorkan Bansos

Harga Beras Mahal Diduga karena Jor-joran Gelontorkan Bansos

Harga beras yang mahal akhir-akhir ini, diduga karena pemerintah jor-joran menyalurkan bansos.-Istimewa - Tangkapan Layar-radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM - Harga beras dalam beberapa pekan terakhir tergolong mahal dan stok juga menjadi langka di pasaran.

Anggota Komisi XI DPR RI, Hidayatullah menduga, kebijakan pemerintah yang menggelontorkan bantuan sosial (bansos) menjadi pemicu kenaikan harga beras.

"Bansos beras diduga menajdi penyebab harga beras mahal dan stok langka di pasaran," kata Hidayatullah.

Menurut dia, kenaikan harga komoditas pangan ini, pada akhirnya akan berpengaruh pada inflasi.

BACA JUGA:Anggota DPR Sebut Harga Avtur di Bandara Kertajati Lebih Mahal dari Soetta, Khawatir Berpengaruh ke Tiket

Sebab, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), komoditas makanan adalah penyumbang inflasi terbesar.

"Peran komoditas makanan 74,21 persen, non makanan sebesar 25,75 persen (data Maret 2023)," katanya.

Oleh karena itu, Hidayatullah mendorong agar masalah harga beras mahal ini dapat segera diatasi.

"Apalagi disinyalir jor-joran bansos beras merupakan penyebab beras menjadi langka," tandas dia.

BACA JUGA:Indonesia Perjuangankan Agar Israel Diberikan Fatwa Hukum Atas Pendudukannya di Palestina

Politisi PKS ini menambahkan, masyarakat sekarang ini sudah mengeluh dengan harga beras yang naik dan susah didapat.

Bahkan yang mengherankan adalah Indonesia merupakan negara produsen beras, tetapi harganya termahal di antara negara produsen.

“Rakyat mengeluh harga makanan terus melonjak naik, masalah ini terkait tata kelola yang masih semrawut kemudian data pangan yang tidak akurat hingga insentif bagi petani berkurang," tegasnya, dilansir dari Parlementaria DPR RI, Minggu, 25 Februari 2024.

Hidayatullah menyebut berdasarkan data BPS beberapa komoditas yang perlu diwaspadai kenaikan harganya adalah cabai merah, beras, dan daging ayam ras.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: