Terjadi Lagi! Bullying di Sumber Cirebon, Seorang Anak Dihajar 12 Orang Termasuk Siswa SMK hingga SD

Terjadi Lagi! Bullying di Sumber Cirebon, Seorang Anak Dihajar 12 Orang Termasuk Siswa SMK hingga SD

Kasus bullying atau perundungan terhadap anak di Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon.-Tangkapan layar-radarcirebon.com

RADARCIREBON.COMKasus bullying kian mengkhawatirkan di wilayah Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon.

Yang terbaru, terjadi di Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon. Korban perundungan adalah siswa kelas 1 MTs.

Sementara pelakunya adalah siswa dari berbagai jenjang pendidikan yakni SMK, MTs dan SD. Yang membuat prihatin, mereka merupakan teman sepermainan korban.

Keluarga korban, NT (42) mengungkapkan, para pelaku bullying tersebut ada yang teman sekolah korban, ada juga teman di klub sepakbola.

BACA JUGA:Pj Gubernur Tinjau Banjir Cirebon Timur, Begini Janjinya ke Warga

Kasus bullying ini, diduga sudah terjadi berulang. Yang membuat miris dan sakit hati bagi keluarga, mereka justru mengetahui kejadian ini dari video yang viral di media sosial.

“Anak ini sudah lama murung, ada 3 bulan terakhir. Tapi kalau ditanya selalu bilang nggak apa-apa. Nah sampai kemarin ada video yang beredar itu, sampai nangis saya itu,” kata NT, saat ditemui radarcirebon.com, Kamis, 7 Maret 2024.

Menurut NT dari informasi sementara yang diterima, lokasi perundungan terjadi di beberapa tempat yakni di Sungai Cipager, Makam Biru, dan kebun di belakang Pasar Sumber.

Adapun video yang beredar di media sosial adalah kejadian di dekat Sungai Cipager pada Senin, 4 Maret 2024.

BACA JUGA:Dugaan Pencabulan oleh Oknum Guru Olahraga di Kesambi, Pj Walikota Sangat Prihatin

NT mengaku melihat video tersebut setelah ditunjukan oleh wali kelas korban, karena sudah beredar di media sosial.

Saat ini korban didampingi orangtua dan KPAID melapor ke unit PPA Polresta Cirebon. Pihaknya berharap penanganan dapat dilakukan dengan baik.

Sebab, masalah perundungan ini kian memprihatinkan dan dirinya tidak ingin ada korban lagi. Apalagi ternyata anak yang menjadi korban cenderung memendam kejadian seperti ini.

“Awalnya anaknya jadi pendiam dan murung. Saya sebetulnya curiga.Saya tanya ada apa, kenapa di sekolah, selalu anak bilangnya tidak ada apa-apa,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: