Ligue 1 Prancis Melarang Pemain Muslim Beristirahat untuk Berbuka Puasa Saat Pertandingan Berlangsung

Ligue 1 Prancis Melarang Pemain Muslim Beristirahat untuk Berbuka Puasa Saat Pertandingan Berlangsung

Federasi sepakbola Prancis tidak memperbolehkan pemain sepakbola beristirahat untuk berbuka puasa saat pertandingan berlangsung. -ISTIMEWA/RADARCIREBON.COM-

RADARCIREBON.COM – Tidak sedikit pemain sepakbola beragama Islam bermain di sejumlah kompetisi Liga Eropa.

Tentu saja di bulan Ramadan ini, hampir sebagian besar pemain sepabola yang muslim ikut menjalankan ibadah puasa.

Namun, tidak semua Liga di Eropa turut mendukung aktivitas pesepakbola muslim yang menjalankan ibadah puasa.

BACA JUGA:Kembali Longsor, Jalan Cikijing-Kuningan Tertutup Material Tanah

BACA JUGA:Demi Keselamatan! Cek 5 Komponen Penting Sepeda Motor Sebelum Digunakan untuk Perjalanan Mudik

BACA JUGA:Terkait Penderita Tumor Kena Bullying, Ini Tanggapan Pj Bupati Kuningan

Seperti halnya Federasi Sepak Bola Prancis (FFF), mereka melarang pemain istirahat selama pertandingan untuk berbuka puasa, yang dapat memakan waktu kurang lebih satu menit.

FFF merilis pernyataannya pada Selasa 12 Maret 2024 lalu bahwa tidak akan ada peraturan khusus yang dibuat bagi pemain sepak bola Muslim di Ligue1 Prancis untuk berbuka puasa selama bulan Ramadan.

FFF dikabarkan juga telah telah mengirim pemberitahuan ke klub sepak bola, komite wasit, dan penyelenggara pertandingan terkait keputusan tersebut.

BACA JUGA:Gelar Safari Ramadan, Bupati Imron Bagi-bagi Takjil

Dari laporan media Prancis, Le Parisie bahwa Komisi Wasit Federal (CFA) FFF, Eric Borghini menyampaikan bahwa tahun ini komisi memutuskan untuk tidak mengirimkan rekomendasi apapun kepada wasit atau presiden liga dan distrik untuk menghindari potensi bentuk provokasi apapun.

“Di sisi lain, jika kami mengetahui bahwa itu terjadi lagi (interupsi pertandingan), kami akan melakukan pengingat. Sebagai seorang profesional, saya akan terkejut jika itu terjadi,” katanya.

FFF mendasarkan keputusannya pada undang-undang pasal 1.1 mengenai kode etik dan deontologinya untuk melarang semua istirahat dan mencegah representasi agama selama pertandingan, dengan cara yang sama seperti melarang pemakaian hijab.

BACA JUGA:Jalan Rusak, Warga Berharap Segera Diperbaiki

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase