Penjabat Gubernur Jabar Minta Semua Pihak Aktif Cegah Perundungan, Bisa Lapor ke Aplikasi Sapawarga

Penjabat Gubernur Jabar Minta Semua Pihak Aktif Cegah Perundungan, Bisa Lapor ke Aplikasi Sapawarga

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin melaksanakan takziah ke rumah keluarga anak korban _bullying_ di Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, Rabu 12 Juni 2024.-Biro Adpim Jabar-

Perundungan yang diduga dialami Nabila selama tiga tahun muncul tiba-tiba setelah viral di media sosial.

Sang ibu mengatakan pernah mendapatkan keluhan dari anaknya bahwa telah di-bully temannya, namun meminta tidak menjadikannya masalah karena ingin fokus belajar. 

BACA JUGA:Tidak Hanya Bawa Hoki, Ini Alasan STY Pilih Jersey Putih Saat Lawan Filipina

BACA JUGA:637 Atlet Ikut Tes Fisik yang Digelar KONI Kabupaten Cirebon, Sutardi: Persiapan Menuju Prestasi

Pihak kepala sekolah pun mengaku tidak mendapatkan laporan ada perundungan dari orang tua. 

Atas fenomena ini, Bey meminta pihak sekolah, orang tua, dan stakeholders agar aktif bekerja sama mencegah perundungan. Inisiatif dan keberanian melapor adalah hal yang sangat penting. 

"Kami minta semua pihak harus ada upaya yang masif, jangan sampai terulang lagi," ujar Bey di Bandung, Kamis 13 Juni 2024.

Pemprov Jabar sendiri sejak 2023 telah memiliki program Stopper (Sistem Terintegrasi Olah Pengaduan Perundungan) dengan tagline 'Tiga Berani' yakni Berani Bicara - Berani Lapor-Berani Menolak.  

BACA JUGA:Remaja Tanggung asal Indramayu Jadi Pengedar Sabu, Sasaran Sopir Truk dan Kontainer

Stopper Jabar yang sudah terintegrasi dengan aplikasi Sapawarga. Melalui stopper yang ada di Sapawarga, siswa korban, orang tua, atau teman korban bisa yang mengetahui ada perundungan bisa melapor melalui WA, QR Code, dan website yang akan ditindaklanjuti oleh pihak sekolah. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase