Peneliti Macan Tutul di Gunungmanik Kuningan Mengaku dari Uniku, Rektorat Beri Penjelasan
Pihak Rektor Uniku memberikan keterangan perihal peneliti macan tutul yang hadir di Desa Gunungmanik, Kuningan.-Andre Mahardika-Radar Kuningan
KUNINGAN, RADARCIREBON.COM - Terkait peneliti macan tutul di Desa Gunungmanik yang mengaku dari Universitas KUNINGAN (Uniku), pihak rektorat memberikan penjelasan.
Seperti diketahui, peneliti macan tutul di Desa Gunungmanik, Kecamatan Ciniru, Kabupaten Kuningan, hadir di tengah upaya evakuasi yang dilakukan oleh pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan.
Namun, kehadiran peneliti yang mengaku utusan dari BKSDA itu, mengundang kegelisahan di kalangan warga.
Warga yang menghendaki hewan liar tersebut dievakuasi secepatnya, bertolak belakang dengan tanggapan yang diberikan oleh pihak peneliti tersebut.
BACA JUGA:Piala Presiden 2024 Siap Digelar, Persib Bandung Tergabung di Grup A
Hingga akhirnya, terjadi kesalahpahaman antara warga dan rombongan yang mengaku dari salah satu universitas di Kuningan tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Rektor 3 UNIKU, Dr. Ilham Adhya, S.Hut., M.Si. membenarkan bahwa beberapa diantaranya merupakan mahasiswa kampusnya.
Namun, dirinya memastikan, kegiatan mereka di Kecamatan Ciniru, tidak ada kaitannya dengan lembaga.
Karena, bilamana ada kegiatan yang mengatasnamakan lembaga, pihak kampus tentunya akan memberikan surat yang ditandatangani dekan maupun dosen terlibat.
BACA JUGA:Pendopo Daras Lemahabang Diresmikan
"Memang benar, setelah kita gali info, ada beberapa yang tercatat sebagai mahasiswa Uniku. Namun, kami tegaskan, bahwa kegiatan mereka, diluar sepengetahuan kami," ungkap Ilham Adhya saat dikonfirmasi radarkuningan.com di gedung rektorat Uniku, Senin, 15 Juli, 2024.
Pantauan wartawan di lokasi melaporkan, dari nama yang disebutkan, pihak kampus mencoba menghubungi mahasiswa dimaksud. Namun, saat dikonfirmasi, yang bersangkutan tengah berada diluar kampus.
Dengan klarifikasi yang dilakukan pihak kampus, diharapkan menjadi pembelajaran agar lebih bisa memposisikan diri dalam suatu kondisi.
"Memang, untuk bergerak langsung ke masyarakat, kita harus bisa menyesuaikan situasi dan kondisi. Intinya semoga jadi pembelajaran dan pengalaman bagi mahasiswa," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: