5 Makna Cinta Menurut Jalaluddin Rumi Berdasarkan Karyanya Fihi Ma Fihi

5 Makna Cinta Menurut Jalaluddin Rumi Berdasarkan Karyanya Fihi Ma Fihi

Makna cinta menurut Jalaluddin Rumi dalam bukunya Fihi Ma Fihi. Ilustrasi foto:-Hayati Ayrancı-pexels.com

Jalaluddin Rumi (1207–1273) menjalani kehidupan yang mendalam sebagai seorang ulama, sufi, penyair, dan tokoh spiritual besar dalam tradisi Islam. 

Berikut adalah gambaran singkat tentang bagaimana Rumi menjalani kehidupannya:

1. Kehidupan Awal: Pendidikan dan Relokasi

Kelahiran: Rumi lahir di Balkh (sekarang bagian dari Afghanistan) dalam keluarga ulama dan ahli agama. 

Ayahnya, Bahauddin Walad, adalah seorang ulama terkenal yang memberikan dasar-dasar pendidikan agama kepadanya.

Hijrah: Karena ancaman invasi Mongol, keluarganya pindah ke berbagai kota, termasuk Nishapur, Baghdad, dan akhirnya menetap di Konya (kini di Turki). 

Di Nishapur, Rumi bertemu Fariduddin Attar, seorang sufi besar yang memberikan pengaruh besar pada pemikirannya.

Pendidikan: Rumi mendapatkan pendidikan agama Islam mulai dari tafsir Al-Qur'an, hadis, fiqh, dan tasawuf. 

Kecakapannya dalam ilmu agama menjadikannya ulama yang sangat dihormati kemudian mengajar di madrasah yang didirikan ayahnya.

2. Kehidupan Sebagai Ulama dan Guru Spiritual

Setelah wafatnya sang ayah, Rumi menggantikan posisinya sebagai pemimpin komunitas spiritual dan pengajar di Konya.

Ia adalah seorang faqih (ahli hukum Islam) dan juga seorang pemimpin tarekat yang membimbing para murid dalam pencarian spiritual. 

Pada masa ini, Rumi lebih dikenal sebagai ulama konvensional yang mendalami fiqh dan syariah.

3. Pertemuan dengan Shamsuddin Tabrizi

Pertemuan dengan Shamsuddin Tabrizi pada tahun 1244 menjadi titik balik dalam kehidupan Rumi:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: