Kasus Keracunan Massal Puskesmas Cangkol Kota Cirebon Sampai Mana? Begini Respons Pj Walikota

Kasus Keracunan Massal Puskesmas Cangkol Kota Cirebon Sampai Mana? Begini Respons Pj Walikota

Pj Walikota Cirebon tanggapi pertanyaan wartawan soal kasus keracunan massal, Senin, 2 Desember 2024. Foto:-Dedi Hariyadi-Radarcirebon.com

"Pengabdian masyarakat ini yaitu sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) yang dilakukan pada Jumat dan Sabtu 25-26 Oktober 2024. Ini adalah kolaborasi antara unsur pendidikan dan pemerintahan," sebutnya.

Kadinkes mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan STIKES Mahardika terkait peristiwa tersebut.

BACA JUGA:7 Ciri Cowok Manipulator Sedang Beraksi Memanfaatkan Wanita Rentan, Sering Gunakan Kalimat Ini

"Untuk penyediaan snack sepenuhnya disediakan oleh STIKES Mahardika, sejumlah 62 boks pada hari pertama, pada tanggal 23 Oktober melakukan pemesanan kepada salah satu penyedia katering. Acara ini sebetulnya bermaksud baik, yang diundang adalah kader kesehatan dan petugas Puskesmas. Sosialisasi juga berjalan di hari kedua pada tanggal 26 Oktober, sesudah acara baru melaporkan ada temuan kasus keracunan," ucapnya.

Usai dapat laporan keracunan, menurut dr Maria, Dinkes Kota Cirebon langsung melakukan penyelidikan epidemiologi oleh tim surveilan Puskesmas Cangkol.

"Saat ini, sample muntahan dari korban sedang diperiksa oleh Labkesda Provinsi Jawa Barat. Hingga kini kami masih menunggu hasilnya," tandasnya.

Dokter Siti Maria Listyawati menyebutkan, di dalam kotak sendiri ada empat kue yaitu bolu kukus, ketan wijen, risoles, serta lemper. Menu yang sama dipesan berulang pada hari kedua kegiatan.

BACA JUGA:Masih Muda Rutin Olahraga Masih Bisa Kena Stroke, Ternyata Ini Penyebabnya

BACA JUGA:Mental Health: Cara Mengatasi Stres dan Tekanan Mental, Pelajaran Penting dari Para Filsuf

"Kami belum bisa memastikan dari makanan mana yang menyebabkan mereka keracunan. Kami masih tunggu sample dari Labkesda Provinsi Jabar," sebutnya.

Sementara itu, Pj Sekda Kota Cirebon H Iing Daiman mengatakan, saat ini pihaknya belum bisa menyampaikan makanan mana yang diduga menjadi penyebab keracunan.

"Karena masih nunggu uji sample dari Labkesda Provinsi Jawa Barat, mungkin satu minggu sampai satu bulan," katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Puskesmas Cangkol dr Dian mengatakan, para korban saat ini sudah dalam kondisi membaik.

"Kami masih terus melakukan pemantauan kondisi para korban yang berada di rumah," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: