Inilah Alasan Presiden Korea Selatan Terapkan Darurat Militer yang Kemudian Dicabut Kembali
Presiden Korea Selatan umumkan pencabutan darurat militer usai dapat desakan dari parlemen.-ISTIMEWA/RADARCIREBON.COM-
RADARCIREBON.COM - Dunia internasional sempat dibuat heboh oleh pernyataan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, karena mengumumkan darurat militer pada Selasa 3 Desember 2024 malam waktu setempat.
Pengumuman tersebut disampaikan secara mendadak oleh Presiden Yoon dan disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi setempat.
Dalam pidatonya, Presiden Yoon menyebutkan alasan mengapa dirinya menyampaikan darurat militer, yakni ada "kekuatan anti-negara" dan "ancaman Korea Utara.
Dalam dekrit darurat militer tersebut, Presiden Yoon mengeluarkan aturan yang harus dipatuhi oleh warga Korea Selatan, antara lain:
BACA JUGA:Lahirkan Banyak Pemimpin, Prabowo Sebut Muhammadiyah Berhasil Mendidik dan Membesarkan Kader
BACA JUGA:Siap-siap! Besok Siang Ada Gangguan Saluran PDAM Kota Cirebon, Berikut Wilayah Terdampak
- Segala kegiatan politik, termasuk kegiatan Majelis Nasional, dewan-dewan lokal, dan partai-partai politik, asosiasi-asosiasi politik, rapat-rapat umum dan demonstrasi-demonstrasi, dilarang.
- Semua tindakan yang menyangkal atau mencoba menggulingkan sistem demokrasi liberal dilarang, dan berita palsu, manipulasi opini publik, dan propaganda palsu dilarang.
- Semua media dan publikasi tunduk pada kendali Komando Darurat Militer.
- Mogok kerja, penghentian kerja, dan unjuk rasa yang menimbulkan kekacauan sosial dilarang.
BACA JUGA:Ingin Pemerintahan Bersih dan Korupsi Hilang, Presiden Prabowo: Saya Ditertawakan, Diejek
- Semua tenaga medis, termasuk dokter magang, yang sedang mogok kerja atau telah meninggalkan bidang medis harus kembali bekerja dalam waktu 48 jam dan bekerja dengan sungguh-sungguh. Mereka yang melanggar akan dihukum sesuai dengan Darurat Militer.
- Warga negara biasa yang tidak bersalah, tidak termasuk kekuatan antinegara dan kekuatan subversif lainnya, akan dikenakan tindakan untuk meminimalkan ketidaknyamanan dalam kehidupan sehari-hari mereka.
"Melalui darurat militer ini, saya akan membangun kembali dan mempertahankan Republik Korea yang merdeka, yang sedang terancam kehancuran," ucapnya.
Tapi, deklarasi darurat militer membuat ribuan warga Korea Selatan berkumpul di parlemen untuk melakukan protes, sementara anggota parlemen dari pihak oposisi bergegas ke sana melakukan pemungutan suara darurat untuk mencabut kebijakan itu.
Dalam pemungutan suara, Yoon kalah di parlemen. Dia muncul lagi sekitar lima jam kemudian untuk menerima putusan parlemen dan mencabut perintah darurat militer itu.
"Saya akan mencabut darurat militer segera setelah kabinet mencapai kuorum. Saat ini masih pagi, jadi kami belum mencapai kuorum,” kata Yoon dalam sebuah pidato.
Sebagai konsekuensi pencabutan darurat militer, presiden Yoon meminta badan legislatif untuk “segera menghentikan perilaku keterlaluan yang membuat pemerintahan lumpuh dengan langkah pemakzulan, manipulasi legislatif, dan manipulasi anggaran.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase