Sejarah Jalan Cadas Pangeran Sumedang: Dibangun Daendels, Kisah Mistis hingga Disebut Jalur Maut
Jalan Cadas Pangeran sekitar tahun 1920 - 1930 bagian dari mega proyek Jalan Raya Pos. Foto:-Wikipedia-
Dalam catatan sejarah, ribuan pekerja pribumi dipaksa membelah tebing cadas untuk membuka jalur.
Kondisi kerja yang berat dan perlakuan semena-mena membuat pembangunan jalan ini penuh dengan cerita duka.
BACA JUGA:Secara Psikologi, Ini 4 Kebiasaan Orang Tidak Enakan yang Sering Dimanfaatkan Orang Lain
BACA JUGA:Ingin Liburan Tahun Baru ke Semarang: Ini 10 Rekomendasi Destinasi Wisata Lengkap di Kota Lumpia
Kenapa Disebut Cadas Pangeran?
Nama "Cadas Pangeran" berasal dari peristiwa penting yang melibatkan Pangeran Kornel, seorang pemimpin Sumedang yang dikenal gigih mempertahankan kehormatan rakyatnya.
Saat itu, Pangeran Kornel merasa keberatan dengan perlakuan tidak manusiawi Belanda terhadap rakyat Sumedang.
Ia kemudian menemui Daendels secara langsung di kawasan tersebut untuk menyampaikan protes.
Menurut cerita yang berkembang, pertemuan tersebut berlangsung di sebuah lokasi yang kini dikenal sebagai Cadas Pangeran.
Dalam pertemuan itu, Pangeran Kornel dengan tegas mengkritik Daendels atas kekejaman yang dilakukan terhadap rakyat.
Meski terkesan simbolis, aksi ini menjadi lambang perlawanan terhadap penjajahan Belanda.
Sebagai penghormatan atas keberanian Pangeran Kornel, kawasan ini kemudian dinamai Cadas Pangeran.
Kisah Mistis di Cadas Pangeran
Cerita mistis yang melingkupi kawasan Cadas Pangeran di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat tidak terlepas dari akar sejarahnya.
Jalan ekstrem yang menanjak dan berkelok ini berada di bibir tebing yang dibangun pada abad ke-19 oleh pemerintah Hindia Belanda dan melibatkan para pekerja paksa yang terdiri dari masyarakat lokal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: