Enggan Jelaskan Penyebab Keracunan Massal di Puskesmas Cangkol Kota Cirebon, Dokter Maria: Kami Sudah Laporkan
Suasana di Puskesmas Cangkol, Kota Cirebon pasca keracunan massal, Jumat (25/10/2024) lalu. Foto:-Dedi Hariyadi-Radarcirebon.com
"Hasil laboratoriumnya belum dapat tuh. Saya belum dapat laporannya dari ibu Kadinkes. Saya lagi mintakan laporannya dari Bu Kadinkes," ujarnya ditemui usai menghadiri rapat rekapitulasi hasil suara Pilkada 2024 tingkat Kota Cirebon di salah satu hotel Jl RA Kartini, Senin (2/12/2024).
Agus juga mengatakan, dirinya melihat bentuk pelanggarannya.
BACA JUGA:Wisata Alam di Kuningan: 7 Aktivitas yang Bisa Dilakukan di Gunung Ciremai Selain Mendaki
BACA JUGA:Ingin Liburan Tahun Baru ke Semarang: Ini 10 Rekomendasi Destinasi Wisata Lengkap di Kota Lumpia
"Nanti seperti apa hasil laboratoriumnya, apakah ada unsur yang memang perlu pembinaan secara administratif ataukah memang masuk ke unsur pelanggaran undang-undang pangan. Nanti kita lihat,"katanya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 44 orang kader PKK dan keluarganya diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi kue (snack) saat menghadiri penyuluhan di Puskesmas Cangkol (Lemahwungkuk).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon dr Siti Maria Listyawati didampingi Penjabat (Pj) Sekda Kota Cirebon Iing Daiman mengatakan, dari 44 korban yang mengalami gejala keracunan berupa diare dan muntah-muntah.
"Yang masih menjalani perawatan medis berjumlah 15 orang, di RS Panti Abdi Dharma sebanyak 11 orang, RS Pelabuhan sebanyak 2 orang dan 2 lagi di RS Sumber Kasih," katanya saat menggelar Press Conference di ruang Prabayaksa, Gedung Setda Kota Cirebon, Senin 28 Oktober 2024 lalu.
Disebutkan dr Maria, kejadian keracunan makanan tersebut awalnya STIKES Mahardika mengadakan sosialisasi pengabdian masyarakat dari mahasiswa di wilayah Cangkol.
"Pengabdian masyarakat ini yaitu sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) yang dilakukan pada Jumat dan Sabtu 25-26 Oktober 2024. Ini adalah kolaborasi antara unsur pendidikan dan pemerintahan," sebutnya.
Kadinkes mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan STIKES Mahardika terkait peristiwa tersebut.
"Untuk penyediaan snack sepenuhnya disediakan oleh STIKES Mahardika, sejumlah 62 boks pada hari pertama, pada tanggal 23 Oktober melakukan pemesanan kepada salah satu penyedia katering. Acara ini sebetulnya bermaksud baik, yang diundang adalah kader kesehatan dan petugas Puskesmas. Sosialisasi juga berjalan di hari kedua pada tanggal 26 Oktober, sesudah acara baru melaporkan ada temuan kasus keracunan," ucapnya.
Usai dapat laporan keracunan, menurut dr Maria, Dinkes Kota Cirebon langsung melakukan penyelidikan epidemiologi oleh tim surveilan Puskesmas Cangkol.
"Saat ini, sample muntahan dari korban sedang diperiksa oleh Labkesda Provinsi Jawa Barat. Hingga kini kami masih menunggu hasilnya," tandasnya.
Dokter Siti Maria Listyawati menyebutkan, di dalam kotak sendiri ada empat kue yaitu bolu kukus, ketan wijen, risoles, serta lemper. Menu yang sama dipesan berulang pada hari kedua kegiatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: