Rapimnas Bisa Mengganti Capres
*** Golkar Miliki Banyak Stok Tokoh JAKARTA - Partai Golkar sedang mempertimbangkan untuk mengevaluasi kembali hasil musyawarah nasional (munas) yang mengusung Ketua Umum Abu Rizal Bakrie (ARB) sebagai calon presiden (capres). Jika elektabilitas pria yang populer dengan nama Ical itu anjlok pascadeklarasi Joko Widodo oleh PDIP, partai berlambang pohon beringin tersebut bisa saja memunculkan nama baru sebagai capres atau cawapres. Wasekjen Partai Golkar Musfihin Dahlan mengatakan, hingga kini, usul itu hanya sebatas masukan. Sebab, sampai sekarang Golkar masih mengusung ARB sebagai capres. Namun, kondisi tersebut akan dipikirkan ulang di rapat pimpinan nasional (rapimnas) setelah pemilihan umum legislatif pada 9 April mendatang. “Rapimnas diselenggarakan tidak berdasar hasil pileg. Memang sudah terjadwal untuk melakukan evaluasi munas,” kata Musfihin dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, kemarin (23/3). Rencananya, rapat itu berlangsung akhir April atau awal Maret. Kendati demikian, Musfihin mengungkapkan bahwa jika hasil pileg dinilai tidak mencukupi, Golkar akan memikirkan ulang pencapresan ARB dalam Pilpres 2014. “Golkar bisa saja mencalonkan wakil presiden untuk menyiapkan koalisinya,” ujar Musfihin. Dia menuturkan, jika PDIP hendak berkoalisi dengan Golkar, pihaknya mempunyai stok cawapres yang memadai. Musfihin menyebut sejumlah nama yang dipandang dapat ditawarkan. Di antara mereka, M. Jusuf Kalla, Akbar Tandjung, Priyo Budi Santoso, Hajriyanto Y. Thohari, dan Agung Laksono. “Kita tidak pernah kekurangan stok, baik tokoh senior partai maupun junior,” ucapnya. Sementara itu, peneliti dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) J. Kristiadi menambahkan, jika Golkar hendak memunculkan nama cawapres untuk Jokowi, sebaiknya tidak menawarkan tokoh yang terlalu senior. Menurut dia, figur Akbar Tandjung bisa menjadi pilihan. “Saya melihat tokoh dinamisator internal Golkar itu Bang Akbar Tandjung,” ucap dia. Dia juga mengatakan, elektabilitas yang dimiliki Akbar Tandjung lebih tinggi ketimbang ARB, terutama di daerah pelosok. “Di tempat-tempat dan kader Golkar tertentu, Akbar Tandjung malah menyatakan diri siap menjadi capres atau cawapres. Ini orang tidak ada matinya,” imbuhnya. (dod/c4/fat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: