Lari Pagi atau Siang Enggak Ngaruh, Tanda Kalori Terbakar Ternyata Bukan Banyaknya Keringat

Lari Pagi atau Siang Enggak Ngaruh, Tanda Kalori Terbakar Ternyata Bukan Banyaknya Keringat

Lari pagi atau siang sama saja pengaruhnya terhadap proses pembakaran kalori. Foto:-Pixabay -

Banyaknya keringat yang keluar dipengaruhi oleh faktor seperti suhu lingkungan, tingkat hidrasi, dan kondisi tubuh, bukan jumlah kalori yang terbakar.

Sebagai contoh, seseorang yang berlari di tempat yang panas mungkin berkeringat lebih banyak dibandingkan dengan yang berlari di tempat sejuk, meskipun jumlah kalori yang terbakar sama.

BACA JUGA:Lari Pagi atau Siang Hari: Mana yang Lebih Efektif untuk Membakar Kalori dan Diet?

BACA JUGA:AEROX TRACK DAY, Enjoy Sensasi Berkendara Super Sport AEROX ALPHA di Lintasan Sirkuit

Tanda Kalori Terbakar: Fokus pada Denyut Jantung

Indikator yang lebih akurat untuk mengukur pembakaran kalori adalah denyut jantung. Saat Anda berlari dengan intensitas sedang hingga tinggi, denyut jantung meningkat, menandakan tubuh menggunakan lebih banyak energi. 

Menggunakan alat pengukur denyut jantung atau aplikasi kebugaran bisa membantu Anda memantau zona intensitas latihan, yang biasanya berkisar 60–80% dari denyut jantung maksimal.

Kunci Utama: Konsistensi dan Intensitas

Terlepas dari waktu pelaksanaannya, kunci keberhasilan olahraga terletak pada konsistensi dan intensitasnya. 

Anda akan mendapatkan manfaat optimal dari lari jika dilakukan secara rutin, dengan intensitas yang sesuai dengan tujuan kebugaran Anda.

Kesimpulan

Lari pagi atau siang tidak memengaruhi secara signifikan jumlah kalori yang terbakar, selama intensitas dan durasinya sama. Banyaknya keringat yang keluar juga bukan tanda utama pembakaran kalori. 

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, fokuslah pada denyut jantung dan tetaplah konsisten dalam berolahraga. 

Pilihlah waktu yang sesuai dengan jadwal Anda, sehingga Anda bisa berlari dengan nyaman dan tetap termotivasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: