Pengamanan Fisik Capres Diserahkan Polda

Pengamanan Fisik Capres Diserahkan Polda

JAKARTA - Permintaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengamankan tokoh, tampaknya tidak masuk dalam skenario operasi Mantap Brata. Operasi Mantap Brata hanya akan mengamankan capres dan cawapres yang sudah ditetapkan oleh KPU. Di luar itu, Polri akan mengamankan lewat operasi rutin. Kadivhumas Mabes Polri Irjen Ronny F Sompie menjelaskan, pihaknya memiliki skenario pengamanan untuk keempat capres yang telah mendeklarasikan diri. Secara detail, Ronny menyatakan belum mendapat data mengenai skenario tersebut. Namun, skenario itu akan berbeda dengan pengamanan VVIP untuk capres hasil penetapan KPU. \"Pengamanan terhadap capres dan cawapres sebelum berlangsungnya Pemilu Presiden (di luar skenario operasi Mantap Brata) akan dikoordinasikan melalui Kapolda setempat,\" terangnya saat dikonfirmasi kemarin. Pengamanan tersebut akan menggunakan anggaran operasi rutin polda setempat. Meski tidak menyebut polda yang akan mengamankan, namun hampir pasti Polda Metro Jaya yang akan ketiban sampur. Mengingat, seluruh capres berdomisili di Jakarta. Polda Metro akan berkoordinasi dengan masing-masing capres untuk skenario pengamanan. \"Apabila Polda kekurangan anggota, maka Mabes Polri akan membantu,\" lanjut mantan Kapolwiltabes Surabaya itu. Pengamanan capres dan cawapres dalam rangka operasi Mantap Brata sendiri baru akan dimulai setelah KPU menetapkan daftar pasangan capres dan cawapres peserta pemilu. Diperkirakan penetapan tersebut akan berlangsung pada akhir Mei atau awal Juni. Saat itu, barulah pengawalan VVIP dengan tim yang beranggotakan sedikitnya 85 orang untuk tiap satu capres atau cawapres akan dilakukan. \"Kalau untuk saat ini, belum berlaku. Timnya (pengamanan VVIP) masih berlatih,\" tuturnya. Karenanya, pengamanan keempat capres tersebut akan dilakukan oleh Polda. Meski berbeda, Ronny memastikan pengamanan para capres tersebut tetap terencana dengan baik. Polri akan mengamankan para capres tersebut dengan maksimal. Bagaimanapun juga, tujuan pengamanan tersebut adalah untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diharapkan. Sebagaimana diberitakan, Presiden SBY meminta agar Polri merespons potensi ancaman terhadap salah satu tokoh sesuai informasi intelijen. Meski tidak menyebut tokoh yang dimaksud, SBY meminta agar kepolisian merespons dengan mengamankan sang tokoh secara fisik. Perintah tersebut diterjemahkan Kapolri Jenderal Sutarman dengan rencana mengamankan empat capres yang telah mendeklarasikan diri meski belum ada penetapan KPU. Mereka adalah Aburizal Bakrie, Wiranto, Prabowo Subianto, dan Joko Widodo. \"Karena sudah di-declare ke publik, tentunya ini menjadi tanggung jawab kita untuk pengamanan,\" ujar Sutarman. (byu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: