Madrasah Tak Kesulitan Dapat Siswa
INGAR bingar penerimaan peserta didik baru (PPDB) di sekolah negeri tidak mengancam eksistensi pendidikan madrasah di Kota Cirebon. Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Madrasah Kemenag Kota Cirebon, Drs H Lukmanul Hakim MSi, mengatakan selama ini pihaknya tidak mendapatkan laporan perihal madrasah baik di tingkat ibtidaiyah, tsanawiyah, maupun aliyah yang kesulitan mendapat siswa. \"Selama ini kami tak kesulitan mendapatkan siswa, bahkan tahun ini sudah banyak yang mendaftarkan diri, dan 70 persennya adalah warga Kota Cirebon,\" tutur Lukman, kemarin (13/6). Pendaftaran peserta didik baru di lingkungan kemenag sendiri sudah dibuka mulai awal Juni hingga berakhir tanggal 21 Juni. Ia menerangkan, pedoman PPDB di lingkungan kemenag sejatinya hampir sama dengan yang berlaku di sekolah-sekolah yang berada dalam naungan dinas pendidikan. Di Kota Cirebon ada 5 madrasah yang berstatus negeri, yakni 1 untuk madrasah ibtidaiyah, 2 MTs negeri dan 2 MA Negeri. Sementara untuk madrasah swasta jumlahnya lebih banyak lagi. Dijelaskan, eksistensi madrasah swasta di Kota Cirebon saat ini semakin dilirik karena memiliki background pesantren. Sehingga madrasah swasta mempunyai nilai unggul daripada sekolah swasta. Sementara, jumlah rombongan belajar per kelas di madrasah negeri memiliki kapasitas terbatas. Setiap rombel berisi 36 hingga 40 siswa. \"Pengembangan rombel di atas jumlah itu tidak boleh,\" tambahnya. Ia menyebutkan, setelah tahap pendaftaran siswa harus menjalani tes seleksi dan baca tulis Alquran. \"Untuk siswa MTs dan MA harus menjalani tes seleksi baca tulis Alquran. Kami terapkan itu walaupun kerap kali menjadi kendala karena siswa meras takut dengan baca tulis Alquran,\" katanya. Sedangkan untuk siswa ibtidaiyah atau tingkat SD, tidak menjadi syarat. \"Hanya saja bila mereka sudah bisa dan memiliki syahadah dari madrasah diniyah itu akan menjadi nilai tambah,\" katanya lagi. Selain itu, apabila siswa yang ingin masuk ibtidaiyah namun belum lancar membaca Alquran, pihak sekolah akan mendata untuk diberikan pembinaan. Lukman juga menyebutkan, dalam pola perekrutan siswa madrasah lebih memprioritaskan siswa yang berasal di sekitar sekolah. Hal ini agar madrasah memberikan dampak postif terhadap pendidikan di sekitar lingkungan sekolah. Ia juga menegaskan mendaftar di madrasah negeri tak dipungut biaya atau gratis. Walaupun ada pembayaran, hanya untuk pembelian seragam batik dan olahraga. \"Dan itu pun dikelola oleh koperasi, untuk pendaftaran, uang gedung atau uang SPP sudah tidak ada di madrasah negeri,\" terangnya. Kesadaran masyarakat terhadap pendidikan madrasah semakin besar. Hal ini pun dibuktikan dengan jumlah siswa madrasah yang makin bertambah. \"Warga Kota Cirebon sudah menyadari perlunya pembinaan mental keagamaan, sehingga madrasah sejauh ini tidak kekurangan siswa. Ini juga sebagai bentuk kontribusi kementerian agama kepada pemerintah daerah dalam membina generasi yang religius,\" pungkas Lukman. (jml)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: