Padamkan Api Habiskan Rp330 Miliar

Padamkan Api Habiskan Rp330 Miliar

November, BNPB Prediksi Kebakaran Hutan Bakal Tambah Parah JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi kebakaran lahan dan hutan bakal makin parah selama November ini. Selain aktivitas pembakaran hutan yang masih marak, curah hujan di kawasan sekitar khatulistiwa juga sangat minim. Karena itu, upaya pemadaman titik api atau hotspot makin terhambat. Sejak pertengahan tahun ini hingga akhir Oktober lalu, BNPB mengerahkan sejumlah helikopter dan pesawat untuk memadamkan kebakaran di Kalteng, Sumsel, dan beberapa provinsi lain. ’’Kami menghabiskan lebih dari Rp330 miliar untuk keperluan pemadaman kebakaran.’’ terang Kepala BNPB Syamsul Maarif di Jakarta kemarin. Dana tersebut tentu saja diambil dari anggaran siap pakai BNPB. Pengeluaran terbesar ada pada komponen bahan bakar pesawat dan helikopter yang digunakan untuk memadamkan kebakaran. Bagaimana tidak, pesawat-pesawat itu sudah terbang hingga lebih dari 10.032 kali selama empat bulan terakhir. Untuk saat ini, pihaknya akan mengupayakan pemadaman sampai tuntas. Namun, ke depan pihaknya akan memperkuat satgas di daerah untuk pencegahan maupun penanggulangan kebakaran. Sehingga, dana siap pakai BNPB bisa dialihkan untuk bencana yang sifatnya murni bencana alam. Bukan lagi bencana yang seharusnya tidak terjadi seperti kebakaran hutan. Satgas-satgas penegakan hukum, baik dari Polisi maupun penyidik pengawai negeri sipil (PPNS) juga diminta lebih jeli dalam memburu pelaku pembakaran hutan. ’’Jadi titik beratnya di pencegahan, dan ini tugas pemda hingga level terdepan,’’ lanjutnya. Pemda harus melibatkan aparat tingkat RT dan RW untuk mencegah pembakaran hutan. Sementara itu, Kepala Pusat data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, sebaran titik api kemarin mulai berkurang. Pantauan satelit Modis kemarin (3/11), titik api tersebar di Kalteng sebanyak 125 titik, Sumsel (37), Kalsel (29) dan Kaltim (20). Dari satelit, terlihat asap dari kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menyebar ke Palembang, sebagian wilayah Sumsel, hingga Provinsi Jambi. Angin bertiup dari selatan ke utara dan barat laut. ’’Bulan lalu saja, jumlah titik api di Sumsel terakumulasi 3.282 titik, di mana 2.420 titik atau 74 persennya berasal dari OKI,’’ terangnya. (byu/end)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: