Transaksi Gadai Diprediksi Naik 5 Persen
Pegadaian siapkan stok dana Rp10,5 miliar CIREBON - Pegadaian Cabang Plered siap melayani kebutuhan dana masyarakat diakhir tahun. Untuk momen ini pihaknya menyiapkan dana Rp10 miliar khusus pembiayaan gadai yang diprediksi meningkat 5 persen. Memang tak sebesar saat Lebaran atau tahun ajaran baru namun, persiapan tetap harus dilakukan untuk kepuasan masyarakat. Kepala Cabang Pegadaian Plered, Junaedi Ibnu mengungkapkan, peningkatan akhir tahun biasanya untuk keperluan berlibur. Meski tak signifikan higga 20 persen saat lebaran atau 10 persen di tahun ajaran baru, pihaknya memasang target gadai hingga Rp15 miliar pada momen akhir tahun ini. “Pokoknya berapa pun kebutuhan gadai nasabah kami siap. Rata-rata per bulan kami siapkan Rp10 miliar. Tapi berhubung kenaikan kali ini berkisar 5 persen, mungkin stok kami tambah menjadi Rp10,5 miliar,” ungkapnya pada Radar Cirebon, Selasa (2/12). Sejauh ini, lanjutnya, gadai nasabah didominasi perhaisan hingga 80 persen sisanya elektronik dan kendaraan. Trafik ini akan kembali normal awal tahun baru 2015. Kenaikan ini juga dipengaruhi oleh naik tipisnya harga emas yang berimbas pada harga taksiran. Saat ini harga Logam Mulia (LM) Rp510 ribu per gram. “Kalau kenaikan BBM kemarin nggak berpengaruh karena harga emas pengaruhnya bukan secara lokal tetapu dunia. Karena harga minyak dunia turun otomatis harga emas nggak banyak berpengaruh,” ujar dia. Sambungnya, selain harga minyak dunia, harga emas juga dipengaruhi dua faktor lain yakni kondisi stabilitas nasional dan nilai dolar. “Pegadaian juga kini ramai melayani investasi Logam Mulia (LM) baik melalui pembelian tunai, angsuran bahkan arisan yang kini jadi primadona bagi ibu rumah tangga. Menurutnya kesadaran investasi emas kini sudah lebih tumbuh,” tuturnya. Junaedi menambahkan, kenaikan trafik gadai sebenarnya sudah jadi hal lumrah, hanya saja berbeda momen. Dalam kurun waktu setahun, Lebaran dan tahun ajaran baru dipastikan jadi waktu emas bagi Pegadaian dimana transaksi dan omzet bisa naik berkali-kali lipat dibanding hari biasa. Namun pihaknya cenderung mengarah pada pertumbuhan yang dilihat dari jumlah nasabah sebab, perkembangan omzet otomatis akan mengikuti. “Pegadaian kan BUMN jadi mau tidak mau kami harus menyediakan kebutuhan dana masyarakat. Rate yang ditawarkan juga nggak boleh terlalu tinggi juga jangan kerendahan,” pungkasnya. (tta)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: