Satu Mahasiswa yang Terbakar Teridentifikasi

Satu Mahasiswa yang Terbakar Teridentifikasi

MEXICO CITY - Harapan salah satu orang tua dari 43 mahasiswa yang hilang untuk menemukan anaknya dalam kondisi hidup pupus sudah. Sabtu petang (6/12), polisi menyatakan bahwa salah satu dari tumpukan mayat yang ditemukan terbakar beberapa waktu lalu positif jenazah mahasiswa yang dinyatakan hilang sejak 23 September. DNA yang telah teridentifikasi tersebut adalah milik Alexander Mora, mahasiswa keguruan di Ayotzinapa. \"Salah satu potongan tulang (yang terbakar) adalah milik mahasiswa (yang hilang),\" ujar personel polisi federal Meksiko yang tidak mau disebutkan namanya. Dia juga menyampaikan, dalam waktu dekat, jasad yang lain juga akan teridentifikasi. Polisi menemukan tumpukan jenazah yang hangus terbakar di Guerrero akhir September lalu. Penemuan itu terjadi setelah geng Guerreros Unidos mengaku telah membunuh dan membakar 43 mahasiswa. Sisa jenazah yang sudah gosong dikirim ke Universitas Medis Innsbruck, Austria, untuk diidentifikasi. Keluarga korban memang menginginkan proses identifikasi dilakukan pihak independen dari Austria. Salah satu hasil yang sudah keluar adalah Alexander Mora. Juru bicara keluarga seluruh korban hilang, Felipe de la Cruz, menyatakan bahwa mereka telah menerima informasi hasil tes DNA tersebut dari polisi. Meski begitu, mereka tidak akan menyerah untuk mencari 42 korban lainnya. Keluarga korban masih yakin bahwa anak-anak mereka masih hidup. Mereka tetap meminta pemerintah terus mencari. \"Jika mereka pikir bahwa kami akan mulai menangis atas fakta penemuan kecocokan tes DNA tersebut, mereka salah. Kami akan menemukan 42 orang (mahasiswa) sisanya,\" terang de la Cruz. Pengacara keluarga korban, Mario Patron, juga menambahkan, pemerintah harus menjelaskan di mana 42 mahasiswa yang lain. \"Hanya karena jasad Mora ditemukan, tidak berarti mahasiswa yang lain terbunuh juga,\" tegasnya. (AFP/Reuters/sha/c23/fat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: