Karangsong Desa Nelayan Paling Maju

Karangsong Desa Nelayan Paling Maju

OJK Dorong Industri Keuangan Layani Rakyat Kecil INDRAMAYU – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Lembaga Jasa Keuangan (LJK) menggelar peluncuran Layanan Keuangan Mikro, yang dipusatkan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karang­song, Indramayu, Kamis (18/12). Peluncuran dilakukan Men­teri Koordinator Bidang Ke­maritiman, Indroyono Soesilo. Indroyono menyambut baik peluncuran Layanan Keuangan Mikro yang dipusatkan di desa nelayan Karangsong Indramayu. Menurutnya, Karangsong merupakan desa nelayan paling maju. Karena produksi perikanan di tempat ini mencapai 50-70 ton per hari, dengan omset pelelangan di TPI mencapai Rp1 miliar per hari. “Nelayan Karangsong juga sudah modern, karena dalam mencari ikan sudah menggunakan data satelit,” tandas Indroyono. Meskipun demikian, Indroyono berharap agar potensi nelayan Karangsong juga didukung lembaga keuangan yang peduli terhadap rakyat kecil dan UMKM. Salah satunya melalui Layanan Keuangan Mikro. Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad menjelaskan, kegiatan pelun­curan Layanan Keuangan Mikro merupakan rangkaian dari kegiatan Pasar Keuangan rakyat  yang akan digelar di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta, 20-21 Desember 2014. Dikatakannya, kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya OJK dalam men­dorong industri keuangan untuk memiliki layanan mikro untuk rakyat kecil. “Ini bentuk kongkrit dari komitmen OJK dan industri jasa keuangan untuk mendukung program nasional, khususnya untuk sektor maritim, per­tanian, serta pemberdayaan masyarakat kecil dan UMKM, melalui peningkatan literasi dan inklusi keuangan,” ujar Muliaman D Hadad. Sementara anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Kusumaningtuti S Setiono mengatakan, kegiatan itu dirancang OJK bersama industri jasa keuangan dengan tujuan untuk peningkatan literasi keuangan masyarakat dalam pemanfaatan produk  dan jasa keuangan. “Diharapkan dengan cara ini bisa untuk meningkatkan pengenalan dan pemahaman masyarakat mengenai produk dan jasa keuangan, serta mendorong masyarakat untuk memanfaatkan produk dan jasa keuangan sesuai dengan kebutuhan mereka,” kata Kusumaningtuti. Dalam kegiatan yang ber­langsung sederhana dan dihadiri ribuan masyarakat sekitar, juga dilakukan penye­rahan secara simbolik produk layanan keuangan mikro dari lembaga jasa keuangan kepada perwakilan masyarakat. Diantaranya PT Asuransi Cen­tral Asia memberikan produk paket asuransi mikro kecelakaan diri kepada wakil pengusaha kecil Indramayu. Kemudian BJB menyerahkan paket kredit mikro kepada nelayan Desa Karangsong, Bank Mandiri menyerahkan paket Tabungan Mitra Usa­ha yang terdiri dari asuransi mikro, cicilan emas, dan reksadana mikro kepada wa­kil nelayan. Bank Mua­malat menyerahkan paket Ta­bu­nganku, asuransi mikro, dan cicilan emas kepada wakil masyarakat yang mantan TKI. Kemudian BNI menyerahkan paket TabunganKU dan Asuransi Mikro kepada wakil perajin hasil laut Indramayu, BRI menyerahkan paket TabunganKU, Kartu Nelayan, dan sertifikat agen Brilink kepada nelayan. Sementara Bringin Life menyerahkan paket asuransi mikro kepada perwakilan ibu rumah tangga, Panin Asset Management menyerahkan paket Reksadana Mikro dan Asuransi Mikro kepada perwakilan guru, dan PT Pegadaian menyerahkan paket kartu cicilan emas kepada perwakilan nelayan. Sementara itu survei nasional literasi keuangan yang dilakukan OJK pada tahun 2013 menunjukkan bahwa hanya 21,84% atau seperlima dari penduduk Indonesia yang sudah terkategori well literate. Sementara 59,74% penduduk Indonesia telah menggunakan produk dan jasa keuangan. Penggunaan produk dan jasa keuangan tertinggi adalah di sektor perbankan  yaitu 57,28%. Selanjutnya diikuti oleh asuransi (11,81%), pembiayaan (6,33%), pegadaian (5,04%), dana pension (1,53%), dan pasar modal (o,11%). (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: