Bersihkan IPDN dari Praktik Korupsi
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mendatangi KPK, Jumat siang (19/12). Dia mengaku kedatangannya memenuhi undangan KPK untuk membahas pembenahan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN. KPK ingin proses seleksi di sekolah praja itu bersih dari praktik korupsi. Tjahjo mendatangi KPK sekitar pukul 14.00. Beberapa jam kemudian dia keluar dengan didampingi komisioner KPK, Adnan Pandu Praja. “Pak menteri kesini atas undangan KPK terkait rencana kami yang ingin berpartisipasi dalam proses penerimaan di IPDN,” ujar Adnan. Kerja sama pembenahan IPDN ini sebenarnya sebelumnya telah berlangsung. Namun di tahun kedua ini, KPK ingin kerjasama lebih kongkrit untuk bisa menjadikan IPDN sebagai wahana mengembangkan karakter dan mental pegawai negeri. Menurut Adnan KPK akan terlibat dalam pengawalan proses rekrutmen sejak di daerah-daerah. “Banyak sekali rekrutmen di daerah yang belum baik. Memang ini butuh proses, karena itu dukungan Pak Menteri sangat kami harapkan,” kata Adnan. Selain seleksi, KPK juga akan memberikan masukan pada pengajar-pengajar di IPDN. Sementara itu, Tjahjo mengaku siap membuka diri secara transparan dalam pengelolaan IPDN. “Kami ingin KPK mengawal, memonitor jangan sampai ada segala penyimpangan. Kita ingin IPDN mampu melahirkan sosok pamong praja yang punya dedikasi dan berkarakter,” kata politisi PDIP ini. Dengan adanya perbaikan IPDN, Tjahjo juga berharap kedepan tidak terjadi lagi pejabat-pejabat yang tersangkut “rekening gendut”. Mengenai rekening gendut, Tjahjo mengaku telah meminta KPK unutk melakukan supervisi terhadap kasus yang tengah ditangani Kejaksaan maupun Polri. (idr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: