23 Hektare Sawah Terendam Banjir
Petani Desa Walahar Cageur Alami Gagal Tanam KUNINGAN - Musim hujan yang terus mengguyur wilayah Kuningan bukan hanya menimbulkan bencana tanah longsor. Tapi juga merendam puluhan hektare sawah. Lokasi sawah yang terkena bencana banjir terletak di Desa Walahar Cageur, Kecamatan Luragung. Di lokasi tersebut 23 hektare sawah terendam banjir. Bukan hanya terendam banjir yang menyebabkan petani rugi. Namun, ada sekitar 5 hektare sawah milik warga mengalami abrasi akibat tergerus deras sungai Cisanggarung. “Kejadian sawah terendam banjir sejak musim hujan dan parahnya pada saat hujan kemarin,” ucap Camat Luragung Agus Suryo Septiyudi SSos MM kepada Radar, kemarin (28/12). Adapun padi yang baru tanam itu lanjut mantan Camat Ciniru itu berumur 1,5 bulan. Mengenai lahan yang paling parah dan terkena abrasi adalah seluas 5 hektare dan miliki 43 petani. Mengenai kerugian belum dikalkulasi, namun soal abrasi akan segera dilaporkan kepada pihak BBWS (balai besar wilayah sungai) Cimanuk-Casanggarung. Sebab, jika tidak seperti itu dikhawatirkan abrasi akan semakin meluas. “Sebenarnya kejadian ini hanya limpahan dari Desa Garahaji Kecamatan Maleber. Biasanya arus deras itu melipah ke desa tersebut. Namun, ternyata tahun ini ke Desa Walahar Cageur,” ucap Agus. Sementara itu, Kades Walahar Cageur Agus Sudianto berharap pihak terkait segera bertindak dan memerikan bantuan. Kemudian ada perbaikan terhadap tanggul sungai. “Kalau tidak ada perbaikan abrasi akan semakin luas. Sedangkan mata pencaharian warga adalah bertani. Kami berharap diperhatikan,” ucap dia. Terpisah, Kadistanakan Kuningan Ir Bunbun Budhiyas membenarkan telah terjadi gagal tanam, akibat lahan sawah yang terendam banjir. Kejadian ini bukan puso tapi gagal tanam karena padi yang ditanam baru berumur satu bulan. “Iya saya sudah dapat laporan dari pegawai saya. Saat ini mereka ada di lapangan. Mengenai jumlanya 23 hektare itu belum ada lapor resmi apakah total sebanyak itu atau kurang,” ucap dia. Di luar tempat itu lanjut dia belum ada laporan yang masuk. Mengenai bantuan yang akan diberikan adalah bantuan bibit kepada petani. Hal ini agar mereka kembali bisa menanam padi. Untuk lahan yang terkena abrasi pastinya akan dilaporkan kepada BBWS. Agar dibuat tanggul dan tidak terjadi banjir di kemudian hari. Sekadar informasi, pada musim hujan sungai Cisanggarung airnya sangat deras, sehingga tidak heran kalau airnya merendam sawah dan juga menimbulkan abrasi. Kejadian ini kerap terjadi pada lahan sawah yang berada di pinggir sungai. Dari pantauan koran ini, lahan yang terkena abrasi memang sangat luas. Bahkan, pepohon yang ada di pinggir sawah ikut tersapu. (mus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: