Hujan dan Petir, Banjir Plus Mati Lampu

Hujan dan Petir, Banjir Plus Mati Lampu

CIREBON- Hujan disertai petir dan angin melanda Kota Cirebon dan sekitarnya Minggu malam (19/4). Akibatnya sejumlah titik ruas jalan tergenang air. Yang paling parah terjadi di ruas Jl Terusan Pemuda. Air hujan yang meluap hingga ke jalan membuat kawasan itu tergenang setinggi betis orang dewasa. Hal ini membuat para pengendara kesulitan melintasi jalur ke area perkantoran Bima itu. Terusan Pemuda menjadi salah satu titik yang kerap banjir saat hujan turun. Ironisnya, lokasi banjir itu berdekatan dengan kantor DPUPESDM Kota Cirebon, yang notabene instansi yang berkaitan langsung dengan masalah penanganan banjir. Salah seorang pengendara motor, Roni (25), mengaku enggan melintasi Terusan Pemuda lantaran khawatir motor mogok di tengah jalan. Dia pun harus mencari jalan alternatif lain untuk menuju tempat tujuan. Sementara itu, ada pula para pengendara yang memberanikan melintasi genangan air. Banjir juga masuk ke perumahan warga di Kalitanjung. Aminah, salah seorang pedagang kaki lima di wilayah Kalitanjung mengatakan air sempat masuk ke rumah warga. Hal itu karena saluran air sudah tak menampung air hujan yang turun. “Ya, tadi air hujan sempat masuk ke rumah-rumah warga. Gak terlalu tinggi, sudah surut lagi,” tukasnya. Sekretaris Dinsosnakertrans Kota Cirebon Dra Santi Rahayu MSi mengatakan Pemkot Cirebon selalu siaga atas mus­ibah bencana alam apabila terjadi, salah satunya banjir. Dia mengaku mendapatkan laporan mengenai adanya banjir yang masuk ke rumah warga di Kalitan­jung, tepatnya di RT 1 RW 4. Ia menyebut banjir tersebut merupakan banjir kiriman dari sungai yang berlokasi di belakang rumah warga. “Alhamdulillah sekarang (tadi malam)sudah surut,” ucapnya. Namun dia akan meninjau lokasi warga yang terkena banjir. Dikatakan Santi, Dinsosnakertrans memiliki bufferstock untuk memberikan bantuan sembako dan lauk pauk kepada warga yang terkena dampak bencana alam. Cuaca sendiri akhir-akhir ini memang kerap terjadi hujan. Menurut Forecaster BMKG Jatiwangi, Ahmad Faa Izyin saat ini sudah memasuki musim pancaroba, yakni peralihan musim dari hujan ke kemarau. Namun bukan berarti tak terjadi hujan. “Sekarang bulan April, Kota Cirebon dan sekitarnya masuk peralihan musim. Hujan akan tetap terjadi walau di peralihan musim, tapi intensitasnya berkurang,” ujarnya. (jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: