Gadis Ngarot Jadi Daya Tarik Festival Cimanuk

Gadis Ngarot Jadi Daya Tarik Festival Cimanuk

INDRAMAYU- Festival Cimanuk 2015 dalam rangka menyambut hari jadi ke-488 Kabupaten Indramayu yang berlangsung Rabu (7/10) benar-benar meriah. Salah satu yang menjadi daya tarik adalah karnaval 1000 Gadis Ngarot. Sepanjang jalan yang dilalui karnaval sudah dipadati warga sejak tengah hari. Tak peduli dengan teriknya sinar mentari. Mereka rupanya benar-benar penasaran ingin melihat langsung gadis-gadis Ngarot dengan hiasan bunga di kepalanya. Selain warga Indramayu, Festival Cimanuk 2015 ternyata juga menarik perhatian warga dari luar daerah. Terbukati dengan banyaknya fotografer dari luar Indramayu, yang ikut memadati lokasi acara. “Memang banyak sekali fotografer dari luar Indramayu yang sengaja datang kesini, untuk mengabadikan momen yang beru pertama kali digelar,” kata Agus Purnomo, salah satu anggota tim kreatif. Festival Cimanuk 2015 ini dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar. Wagub melepas peserta karnaval ditandai dengan pemukulan gong. Turut mendampingi Bupati Indramayu, Hj Anna Sophanah, Ketua DPRD Indramayu, Hj Anna Sophanah, dan sejumlah tamu undangan lainnya. Wakil Gubernur menyambut baik Festival Cimanuk karena bisa menjadi potensi wisata baru di Jawa Barat. Ia berharap agar kegiatan ini bisa dilakukan secara rutin dan akan lebih baik lagi di masa mendatang. Dikatakan, adat Ngarot merupakan salah satu budaya yang langka dan harus terus dilestarikan. Apalagi Ngarot sudah diakui sebagai aset budaya nasional, bahkan mendapat penghargaan Original Rekor Indonesia (ORI). “Acara ini sangat unik dan diharapkan bisa digelar setiap hari jadi Indramayu. Kami siap membantu promosi sebagai bagian dari wisata Jawa Barat,” ujarnya. Ngarot sendiri merupakan salah satu upacara adat yang terdapat di Desa Lelea, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu. Upacara adat ini biasanya diselenggarakan  saat menyongsong datangnya musim hujan yaitu tibanya musim tanam padi. Acara adat ini melibatkan muda-mudi. Uniknya, hanya muda-mudi yang masih menjaga kesuciannya yang boleh ikut acara ini. Selain menampilkan 1000 Gadis Ngarot, Festival Cimanuk  juga menampilkan aneka seni dan budaya Indramayu yang ditampilkan oleh 31 kecamatan yang ada di Kota Mangga. Di antaranya menampilkan Topeng Kelana Udeng, Jangkungan, Berokan, Sintren, Bleknong, Tayub, Wayang Kulit, Wayang Golek Cepak, Jaran Cecek, Tarling, Sandiwara, Sampyong, Kebo Ngamuk, Nadran, Mapag Tamba, Mapag Sri, Sedekah Bumi, Baritan, Ider-ideran, Ngunjung, dan yang lainnya. Karnaval ini menempuh rute dari depan RM Kuning Ayu di Kepandean, menuju Jalan Suprapto, Jl Ahmad Yani, Jl Kartini, Jalan Veteran. Salah seorang pengunjung, Syahril (50), mengaku puas menyaksikan acara yang sangat menarik ini. Meskipun demikian, tuturnya, ke depan harus digarap dengan lebih professional lagi agar acaranya benar-benar bisa dinikmati. “Acaranya sudah bagus. Tapi sayang penontonnya membludak hingga ke jalan, sehingga banyak yang tidak bisa menikmati dengan sempurna,” ujarnya. Kabag Humas dan Protokol Setda Indramayu, Drs Wawan mengatakan, ini merupakan acara Festival Cimanuk yang baru pertama kali digelar dengan ikon Gadis Ngarot. Ia pun berharap di tahun-tahun mendatang acara seperti ini akan terus digelar, tentunya dengan garapan yang lebih apik dan menarik. “Alhamdulillah acara ini mendapat sambutan yang luar biasa,” ujarnya. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: