Pembuktian Pilar Muda Tunggal Putra

Pembuktian Pilar Muda Tunggal Putra

  JAKARTA - Series event bulu tangkis internasional sudah mendekati akhir. Para penggawa pelatnas yang turun di Hongkong Open 2015 menjadi ajang untuk mengangkat peringkat mereka dalam tabel klasemen BWF. Wajar, karena diakhir tahun ini ada delapan pebulu tangkis terbaik yang akan mengikuti Superseries final di Dubai. Untuk itu, Achmad Budiharto, Wasekjen PP PBSI ketika dikonfirmasi Jawa Pos kemarin mengatakan bahwa penggawa pelatnas yang menjadi representasi Indonesia harus mengeluarkan kemampuan terbaiknya. “Bagi mereka yang punya potensi masuk di superseries final, mereka harus kerja ekstra keras,” katanya. Mundurnya Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir membuat Indonesia hanya bertumpu pada Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Adapun pemain lainnya diharapkan bisa memaksimalkan dalam mencuri poin pada ajang Hongkong Open kali ini. “Targetnya Ahsan/Hendra bisa masuk final,” terangnya. Adapunn pelapis mereka, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi diharapkan bisa bersua Ahsan/Hendra di babak semifinal. Sebagaimana diketahui kedua pasangan ganda putra Indonesia itu berada di pool bawah pada Hongkong Open 2015. “Jika lancar mereka bisa ketemu di final, tetapi itu bergantung pada mereka juga,” sebutnya. Angga/Ricky sendiri dipatok untuk bisa masuk semifinal oleh PP PBSI. Apalagi kesempatan mereka bermain di superseries final juga terbuka lebar. Hanya saja saja, mereka perlu untuk menunjukkan konsistensi dalam setiap penampilan mereka. Sementara itu, sektor tunggal putra diwakili tiga pemuda andalan pelatnas Cipayung. Mereka antara lain, Jonatan Christie, Ihsan Maulana Mustofa dan Antony Sinisuka Ginting. Jonatan dan Antony akan memulai event via kualifikasi, sedangkan Ihsan langsung masuk di babak utama. Tetapi, Ihsan langsung menghadapi raksasa tunggal putra asal Tiongkok, Lin Dan. Moment pertemuan mereka akan menjadi krusial buat perkembangan Ihsan. Dia diharapkan bisa memberikan perlawanan berat buat lawan tangguh buat Taufik Hidayat semasa aktif bermain. “Bagi Ihsan, bertemu Lin Dan adalah moment pembuktian buat dia, kalau menang dia juga akan dapat poin bonus,” ungkap Budi. Sementara itu, Richard Mainaky pelatih ganda campuran Indonesia menjelaskan bahwa para pemain pelapis diharapkan bisa menunjukkan diri. Praktis tanpa Owi/Butet, Praveen Jordan/Debby Susanto menjadi andalan Richard untuk tampil maksimal. “Ajang ini juga buat memaksimalkan mereka sebelum superseries final,” katanya. (nap)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: