Jalan Tembus Sampora Mulai Dihotmix

Jalan Tembus Sampora Mulai Dihotmix

Perpendek Jarak Tempuh, Bisa Digunakan sebelum Akhir Tahun CILIMUS- Proses pembangunan jalan tembus Sampora-Panawuan kini memasuki masa-masa akhir. Rekanan yang mengerjakan proyek jalan senilai Rp20 miliar itu sekarang tengah menghotmix badan jalan. Diperkirakan sebelum akhir tahun, ruas jalan kebanggaan masyarakat Kabupaten Kuningan itu sudah bisa digunakan oleh umum. Jalan tembus yang rencananya akan sampai ke Terminal Tipe A Kertawangunan tersebut memiliki empat lajur dilengkapi median jalan di sepanjang jalurnya. Hampir rampungnya pembangunan jalan tembus, disambut gembira Eman, penduduk Desa Cibuntu, Kecamatan Cigandamekar. Pria yang kerap bepergian ke luar kota itu beranggapan, selesainya jalan tembus itu akan memecah kemacetan yang sering terjadi di sepanjang jalan Sampora-Cilimus. Selama ini antrean kendaraan selalu terjadi di jam sibuk akibat aktivitas Pasar Cilimus dan banyaknya kendaraan angkutan umum yang ngetem di badan jalan. “Saya sih senang saja ruas jalan Sampora-Panawuan sudah kelihatan bentuknya dan sekarang tengah dihotmix. Ditambah lagi badan jalan ini cukup lebar sehingga memudahkan para pengguna jalan. Dari sisi pengerjaan, saya melihat rekanannya sangat bagus. Sebelum dihotmix, badan jalan terlebih dulu dipapas habis dan kemudian ditimpah batu. Kelihatannya aspalnya juga kuat dan saya kira bisa bertahan lama,” ujarnya. Namun dirinya tetap khawatir dengan keselamatan pengguna jalan. Sebab ruas jalan yang mulus membuat pengendara memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi. “Kemarin pagi ada kecelakaan di ruas jalan tembus tepatnya perempatan Caracas. Ada motor yang melaju dari arah utara (Sampora) dengan kecepatan tinggi, lalu menabrak pengendara motor yang melintas dari arah timur. Tepat di perempatan itu. Meski tidak sampai menimbulkan korban jiwa, namun tetap saja membuat pengendara motor yang ditabrak terluka di bagian kaki dan wajah. Mohon kiranya agar ada rambu lalu lintas jika jalan itu sudah resmi digunakan,” kata Eman. Hal senada diungkapkan Ahmad R, warga Kota Kuningan. Pria yang tengah mengemudi mobil DX itu mengaku terbantu dengan adanya jalan tembus Sampora-Panawuan. Selama ini dia sering terjebak macet di sekitar Panawuan-Cilimus. Bahkan untuk sampai ke Cirebon, perlu waktu satu jam karena adanya kemacetan di sekitar Cilimus. “Jalan tembus ini sangat membantu aktivitas warga dan juga wisatawan. Nantinya pengunjung objek wisata tidak harus ke Cilimus jika ingin ke Sangkanurip, melainkan bisa melalui jalan tembus dan bisa langsung menuju Sangkanurip,” ungkapnya. Hanya saja dia meminta agar pemerintah memapas hotmix bagian jalan yang dikerjakan rekanan sebelumnya. Pasalnya, badan jalan yang dikerjakan pemborong sebelumnya, dianggap kurang memenuhi syarat untuk ruas jalan provinsi. “Saya sih berharap semuanya baru. Bagian jalan yang sebelumnya dikerjakan rekanan lama, sebaiknya dibongkar saja dan diganti baru. Biar kuat pondasinya. Coba cek saja pondasi bawah jalan yang sudah dihotmix oleh rekanan lama, kelihatannya tidak kuat jika dilintasi kendaraan besar seperti bus dan truk container,” paparnya. Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Kuningan H Dadang Darmawan SSos MSi dalam sebuah kesempatan mengatakan, dia sempat mendapat beberapa pertanyaan dari masyarakat terkait bagian jalan yang dikerjakan oleh rekanan terdahulu. Ada yang menyarankan untuk dibongkar dan diganti dengan yang baru, namun ada juga yang tidak setuju dibongkar karena buang-buang anggaran. Saran-saran itu kemudian menjadi bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan. “Terima kasih atas berbagai masukannya. Namun kemungkinan bagian ruas jalan yang sudah dihotmix sebelumnya tetap dipertahankan, tapi akan ditimpa dengan hotmik baru agar kualitasnya setara dengan bagian lainnya. Sayang sekali kalau dibongkar, kan menghabiskan anggaran nantinya. Kemudian untuk tahun ini juga akan dilakukan pembukaan badan jalan baru dari Garatengah. Kami menargetkan ruas jalan tembus ini sudah rampung semuanya di tahun 2018,” sebut Dadang. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: