Bulan Puasa Kok Ngamar?
Tiga Pasangan Mesum Kepergok di Hotel, Ada yang Berseragam PNS SUMBER- Bulan puasa rupanya bukan halangan bagi sebagian orang untuk berbuat maksiat. Seperti tiga pasangan bukan suami istri yang terjaring razia dari beberapa hotel di Kabupaten Cirebon, kemarin (12/8). Mereka terang-terangan mengakui bukan pasangan sah, bahkan sadar berada di dalam kamar hotel saat bulan puasa. Koran ini yang mengikuti jalannya razia yang digelar tim gabungan Polres Cirebon tersebut, melihat dua pasangan diangkut polisi dari Hotel Rs di Jl Ry Kedawung, by pass, Kabupaten Cirebon. Pertama, dari dalam kamar 15. Di situ, polisi mengangkut seorang pria dengan inisial M (45). Dia sedang berada di dalam kamar bersama seorang wanita. Dari pakaian yang dikenakan, keduanya diduga berstatus pegawai negeri sipil (PNS). M sendiri sempat ingin kabur ketika polisi tiba-tiba datang dan menggedor kamar tempat dia menginap dengan sang kekasih. Dia mencoba melarikan diri dengan berusaha keluar dari jendela belakang. Namun aksinya tidak berhasil karena polisi memergokinya. Ketika digeledah, M dan pasangannya tidak dapat membuktikan kalau keduanya pasangan suami istri. Mereka akhirnya dibawa ke Polres Cirebon untuk diperiksa. Sementara dari kamar 14, polisi mengamankan satu pasangan mesum yang tergolong masih usia muda. Keduanya tampak tidak malu ketika polisi membuka kamar hotel. Keduanya mengaku sebagai teman. ”Dia teman saya. Kami ada di kamar walau tahu ini bulan puasa,” ujar pemuda yang berinisial T (24). Saat T memberikan keterangan, si wanita hanya terdiam. Karena tak bisa menunjukkan identitas apapun, keduanya pun diangkut ke Mapolres Cirebon guna menjalani pemeriksan. Dari Hotel Rs, polisi kemudian menuju Hotel CI di Jl Raya Tuparev. Di hotel itu, polisi tidak mendapati pasangan mesum. Razia kemudian dilanjutkan ke Hotel Gr di Jl Raya Pasindangan, Klayan. Di situ, petugas mengangkut lagi satu pasangan mesum. Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Cirebon Kompol Asep Pujiono SIK didampingi Kasat Samapta AKP Tohari mengatakan, razia dilakukan karena banyaknya masukan dari masyarakat terkait maraknya penyakit masyarakat. ”Tujuan razia ini adalah cipta kondisi dan sebagai penghormatan terhadap bulan suci Ramadan. Mereka yang terjaring razia, masih kami data. Terkait ada yang berstatus PNS, akan kami surati institusinya,” kata Tohari. (ugi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: