Ratusan Rumah di Desa Ampel Bakal Digusur
MAJALENGKA - Pembangunan waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang berpengaruh terhadap pemukiman di bantaran sungai Sindupraja. Ratusan rumah di Desa Ampel Kecamatan Ligung bakal digusur karena volume air di aliran sungai Sindupraja bakal dinaikkan. Camat Ligung Drs Toto Prihatno SSos MP melalui Kasi Tantribum Winata SSos menjelaskan, rencana tersebut merupakan program pemerintah terkait modernisasi sungai Sindupraja untuk memperlancar pengairan Jatigede. Hal tersebut telah disosialisasikan pekan lalu oleh pihak BBWS beserta dinas terkait dan dihadiri perwakilan masyarakat Desa Ampel. “Ini sudah kebijakan dari pemerintah. Kemungkinan tahap awal yaitu penggusuran pemukiman di atas bantaran sungai Sindupraja. Apalagi areal itu merupakan tanah milik negara,” katanya. Abrasi di sungai Cimanuk mengharuskan sebagian masyarakat pindah dan membuat rumah di atas bantaran sungai Sindupraja. Pihaknya terus berupaya memberikan pemahaman kepada masyarakat Ampel terkait rencana pemerintah tersebut. Bukan hanya rencana modernisasi Sindupraja, pemukiman di Ampel juga terancam digusur karena status jalan Bantarwaru-Ampel pada tahun 2017 mendatang bakal berubah milik provinsi. “Makanya saat ini kami mulai melakukan penataan. Selain memperlebar sungai, jalan juga akan mengikuti. Oleh karena itu, ratusan rumah yang ada di Ampel bakal terkena imbasnya,” tandasnya. Sementara itu, Kepala Desa Ampel Endang Suhenda AMd membenarkan rencana tersebut bakal dilaksanakan pada tahun 2017 mendatang. Tercatat sekitar 120 rumah dan lebih dari 100 Kepala Keluarga (KK) yang nasibnya terancam. Bahkan kantor desa juga akan bernasib sama. “Rencana penggusuran ini tentu bakal menjadi persoalan desa. Kami masih memikirkan nasib ribuan masyarakat dan pemerintahan kedepannya. Karena otomatis akan mulai membangun dari nol lagi,” tutur Endang kepada Radar Selasa (29/3). Pihaknya mengaku masih melakukan musyawarah dengan seluruh masyarakat secara bertahap, guna memberikan pemahaman mengingat rencana tersebut merupakan program pemerintah pusat. Setiap ada pembangunan tentu memicu pro dan kontra, dan kali ini sangat berat karena menyangkut nasib ribuan masyarakat. “Kami mendukung program dari pemerintah, tetapi kami juga menginginkan tanah relokasi maupun kompensasi untuk pembangunan rumah dan pemerintahan baru. Sungai Cimanuk juga bakal disodet dan memaksa pemukiman terancam digusur,” paparnya. Pihaknya berharap pemerintah pusat melalui pemerintah daerah dapat mencarikan solusi yang bijak bagi ribuan masyarakat Desa Ampel, untuk kelangsungan hidup di masa yang akan datang. (ono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: