Demokrat Lupakan Eeng, Mulai Lirik Abah Ako untuk 2018

Demokrat Lupakan Eeng, Mulai Lirik Abah Ako untuk 2018

KEJAKSAN – Walikota Cirebon, Drs Nasrudin Azis SH, kabarnya sudah move on dari rencana berduet dengan Ketua DPD Partai Nasional Demokrat Hj Eti Herawati untuk memimpin Kota Cirebon, hingga dua tahun ke depan. Bahkan, Wakil Sekretaris DPC Partai Demokrat, H Ayatulloh Roni berani memprediksi hingga masa jabatannya habis, Azis tetap sendiri memimpin pemerintahan. “Sampai 2018 mendatang hampir dipastikan tidak akan ada,” tegas Roni, kepada Radar, Rabu (30/3). Roni membeberkan, Azis sudah mulai melakukan langkah persiapan Pilkada 2018. Beberapa kandidat sudah merapat dan masuk radar tim Partai Demokrat. Salah satu yang sedang santer ialah rencana berduet dengan mantan anggota DPRD Fraksi Partai Hanura, Drs Sunarko Kasidin SH MH (Abah Ako). “Duet Azis-Ako, tepat untuk memimpin Kota Cirebon,” katanya. Ucapan Roni  ini tak main-main. Upaya menyosialisasikan duet Ziko (Azis-Abah Ako) ke masyarakat sudah mulai dilakukan. Di lain pihak, internal Partai Demokrat merespons santai hasil konsultasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang menganggap kursi wakil walikota (E-2) sebagai jatahnya Partai Golkar. Sekretaris DPC Partai Demokrat, DR Cecep Suhardiman SH MH menilai ada yang disampaikan Pemprov Jabar kepada Sekretariat DPRD tidak lebih hanya sebatas saran. “Selama tidak ada payung hukumnya, saran itu bisa diabaikan. Aturan sudah sangat jelas, dua nama diusulkan partai pengusung ke walikota untuk diserahkan ke DPRD,“ jelasnya. Cecep menegaskan, proses pemilihan sebenarnya keputusan akhir bukan ada di walikota akan tetapi ada di DPRD. Dalam perjalanannya nanti, harus melalui proses pemilihan oleh 35 anggota dewan. Sangat ganjil bila Golkar menolak usulan nama dari Partai Demokrat. Sebab, masing-masing boleh mengusulkan dan itu jelas dasar hukumnya. Namun demikian, dengan rentang waktu yang semakin sempit, Cecep pesimis pemilihan wakil walikota bisa digelar, karena tidak cukup bagi wakil walikota yang terpilih untuk melakukan konsolidasi pemerintahan. Apalagi tahun depan sudah menjadi tahun politik yang mana calon-calon yang bakal muncul sudah mulai melakukan kerja–kerja politik. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: