Banjir Bandang di Cicadas Belum Surut

Banjir Bandang di Cicadas Belum Surut

BANDUNG – Kampung Cicadas, Desa Tanjungwangi Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, dihantam banjir bandang, kemarin (1/4), pukul 15.00 WIB. Penyebab utamanya, tanggul penahan sungai Citarik jebol dengan ketinggian 2,5 meter. Komandan Tim Operasi Basarnas Bandung Denny Manurung mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi dari Satpol PP Cimanggung yang mendatangi ke kantor SAR, lalu satu tim dari Basarnas yang beranggotakan enam personel langsung berangkat ke lokasi banjir bandang tersebut. ”Kami langsung melakukan tindakan evakuasi karena saat itu melihat korban dan keadaannya. Kondisi air sangat deras bahaya, korban bisa terbawa arus,” kata Denny kemarin (1/4). Denny mengungkapkan, Tim Rescue Kantor SAR Bandung mengevakuasi korban dengan keadaan selamat. Sebelumnya, Tim Rescue mengevakuasi enam orang laki-laki yang terjebak di warung dekat sungai Citarik dan satu orang perempuan Eem (47), terjebak di rumah. ”Banyak rintangan yang dihadapi tim. Arus deras dan jaringan listrik yang masih menyala. Tim juga menghadapi kayu-kayu tajam,” ungkapnya. Denny menjelaskan, banjir bandang merupakan salah satu bencana yang sering ”memakan” banyak korban. Waktu kejadiannya bisa dipastikan setelah hujan lebat atau di musim penghujan. ”Ketika banjir bandang terjadi, biasanya membawa bahan rombakan seperti air, tanah, batu, dan kayu. Bahan rombakan ini bisa menambah momentum air dan kecepatan semakin meninggi. Sehingga apa saja yang ada di depannya pasti disapu bersih,” jelasnya. Ketua Ketua Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kecamatan Cicalengka Abdurohim menerangkan, banjir bandang terjadi dalam waktu yang sangat cepat seolah-olah tanpa peringatan. Berawal hujan yang sangat deras tiba-tiba terdengar suara gemuruh dan seperti ledakan, lalu terjadi longsoran dan  mengakibatkan banjir bandang yang memasuki kawasan perkampungan. ”Warga panik saling berhamburan, karena sebelumnya diwilah tersebut tidak pernah banjir. Terdapat 233 rumah warga yang terendam, sebanyak 894 kk (kepala keluarga), rumah ibadah 4 dan 2 rumah rusak berat,” pungkasnya. (yul/gun/rie)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: