Kebakaran Pasar Tradisional Sabotase? Begini Tanggapan Sunjaya

Kebakaran Pasar Tradisional Sabotase? Begini Tanggapan Sunjaya

CIREBON - Bupati Sunjaya Purwadisastra mengaku kaget saat Pasar Pasalaran, Kecamatan Weru terbakar, Sabtu (14/5) malam lalu. Apalagi, 80 persen Pasar Pasalaran habis terbakar. Sunjaya prihatin atas peristiwa kebakaran pasar yang dikenal dengan Pasar Plered itu. Sebab, ada tiga pasar yang terbakar terhitung sejak tahun 2015-2016. Yakni Pasar Sumber, Pasar Jungjang dan terakhir Pasar Pasalaran. \"Tiga peristiwa ini akan menjadi catatan saya selaku bupati untuk mengambil langkah selanjutnya. Perlu diketahui, terjadinya peristiwa kebakaran ini tidak ada unsur kesengajaan,\" katanya. Dengan kejadian ini, pihaknya meminta kepada pedagang dan dinas terkait untuk menyiapkan antisipasi sebelum terjadinya kebakaran. Seperti pemasangan instalasi listrik yang benar dan menyediakan hidran. \"Berdasarkan laporan, peristiwa kebakaran ini diduga akibat korsleting listrik,\" ucap Sunjaya. Menurutnya, sumber kebakaran itu ditemukan di Blok B. Kala itu, api masih kecil. Diketahui, kebakaran dari petugas pasar. Petugas yang melihat kebakaran itu langsung mendobrak kios yang menjadi sumber kebakaran. \"Petugas yang melihat, mencoba untuk memadamkam api. Karena gelisah, jadi tidak sempat memikirkan untuk lapor ke petugas damkar. Setelah itu, langsung lapor polisi. Karena terlalu lama laporan, akhirnya api makin membesar,\" kata Sunjaya. Ketika terjadi kebakaran, lanjut Sunjaya, tepat pukul 19.30 dirinya langsung meninjau lokasi. Karena banyak orang, tidak semua mengetahui ketika bupati datang ke lokasi. Terkait isu di lapangan yang beredar bahwa kebakaran sejumlah pasar tradisonal karena unsur kesengajaan dan diduga sabotase, Sunjaya tidak membenarkan. \"Apa untungnya kalau bupati membakar pasar? Ketika pasar dibakar,\" tanya Sunjaya. Justru menurut Sunjaya, banyak anggaran yang seharusnya untuk membangun infrastruktur jalan dan lain-lain menjadi terbengkalai akibat peristiwa kebakaran itu. \"Masalah ini sangat politis. Apalagi menjelang 2018,\" jelasnya. (sam/jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: