IPSI Bantah Pembinaan Melempem

IPSI Bantah Pembinaan Melempem

CIREBON – Tidak banyak kegiatan yang digelar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Cirebon belakangan ini. Setelah tancap gas di awal tahun, IPSI sepertinya mulai kehabisan bahan bakar. Program training of trainer (TOT) yang rencananya akan dilaksanakan pada 25 Mei mendatang, batal dilaksanakan. Kegiatan itu baru akan digelar pada Juli mendatang. Ketua Umum IPSI Kota Cirebon, Bambang Prawoto mengelak jika organisasi yang dipimpinnya disebut melempem. Menurut Bambang, IPSI sedang cooling down. “Kegiatan rutin masih berlangsung. Terutama program pembinaan bagi sembilan pesilat anggota Sentra Pembinaan Olahraga Unggulan (SPOU),” katanya. Bambang meyakinkan jika IPSI tidak sedang kehabisan bahan bakar. Menurut dia, dalam waktu dekat, pihaknya akan menggelar perayaan sederhana untuk memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-68 IPSI. Kegiatan tersebut berpusat di Padepokan IPSI, Kelurahan Larangan, Kota Cirebon, 22 Mei mendatang. “Tidak ada event besar. Kita hanya melaksanakan perayaan sederhana mengundang KONI dan perguruan-perguruan. Kenapa tidak kita gelar kejuaraan, karena di bulan ini sedang banyak agenda di level pelajar,” tuturnya. Dia berdalih, dua agenda besar di level pelajar, yakni Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) dan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat provinsi Jawa Barat yang akan dihelat bulan ini, sehingga IPSI memilih rehat. “Kami tidak mau menggangu konsentrasi para pesilat pelajar menghadapi kejuaraan yang akan digelar dalam tempo berdekatan,” katanya. “Jujur saja, kami masih memiliki banyak program. Setelah Ramadan kita akan geber lagi. Termasuk pelaksanaan TOT, lalu seleksi pesilat proyeksi babak kualifikasi (BK) Porda Jabar XIII/2018,” imbuh Ketua Umum IPSI Periode 2015-2019. Menurut dia, di antara program lainnya, seleksi pesilat proyeksi BK Porda adalah program yang paling diprioritaskan IPSI. Seleksi tersebut akan sangat menentukan hasil akhir di Porda Jabar XIII/2018. Sejak saat ini, IPSI sudah mematok target Porda. Bambang menyebut, target 3 emas di perhelatan empat tahunan itu sudah cukup realistis. Dalam pelaksanaan seleksi tersebut, IPSI terbuka terhadap pesilat daerah lain. Menurut Bambang, seleksi dengan format pertandingan itu akan digelar antarperguruan. Jadi setiap perguruan pencak silat di Kota Cirebon berhak mengutus pesilat terbaik mereka. Tidak peduli jika pesilat itu berasal dari daerah lain. “Untuk kepentingan Kota Cirebon setiap pesilat dari daerah lalin wajib menandatangani surat pernyataan. Kalau meraih medali emas dan lolos seleksi mereka harus siap membela kontingen Kota Cirebon di Porda. Saya kira, cara seperti itu lebih baik ketimbang kita harus beli atlet ke daerah lain,” ungkapnya. (ttr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: