Lokasi Penggusuran di Kandanghaur Marak Gubuk Liar

Lokasi Penggusuran di Kandanghaur Marak Gubuk Liar

KANDANGHAUR – Tak perlu menunggu lama bagi para pemilik bangunan liar korban penggusuran di tepi jalan raya pantura Kandanghaur untuk kembali bangkit. Kini, sebagian mereka mulai berani membangun gubuk-gubuk liar di atas reruntuhan sisa bangunan yang sebelumnya telah rata dengan tanah. Padahal di lokasi bekas kawasan prostitusi itu telah diberikan pagar kawat berduri serta berjejer puluhan bibit pohon tertanam sebagai tanda jika lokasi itu telah dijadikan jalur hijau. Tapi mereka tak peduli. Menggunakan peralatan seadanya, warga terlihat sibuk membuat gubuk seadanya untuk kediaman atau tempat usaha barunya. Bahan-bahan untuk membangun gubuk berasal dari sisa-sisa reruntuhan bangunan pasca penertiban yang dilakukan Satpol PP Kabupaten Indramayu beberapa waktu lalu. “Sudah sekitar seminggu lalu, mereka mulai mendirikan gubuk-gubuk liar. Malah sudah ada yang jadi, tapi kelihatannya belum ditempati,” ungkap Danang, salah seorang warga kepada Radar, Senin (23/5). Dia menduga, tindakan ini dilakukan lantaran minimnya pengawasan dari pihak terkait. Ditambah, upaya sterilisasi lokasi penggusuran menjadi kawasan jalur hijau terkesan lambat dilakukan. Hanya bekas kawasan prostitusi pinggir jalan raya Kandanghaur yang ditanami pohon, sementara di tempat lain belum dilakukan. Kondisi ini malah menimbulkan kekumuhan lingkungan. “Jangankan melakukan pengawasan, penertiban lanjutan terhadap bangli yang masih berdiri saja tidak segera dilakukan,” sambung dia. Danang memprediksi, pembangunan gubuk-gubuk liar bakal semakin marak pada musim arus mudik Lebaran nanti. Warga akan semakin berani mendirikan bangunan baru bertopeng warung dadakan untuk melayani pemudik yang melintasi jalur pantura. “Dulu juga kan awal nya begitu. Bikin warung dadakan dulu, lama kelamaan malah jadi permanen,” ujarnya. Selain di tepi jalan raya Kandanghaur, sejumlah bangunan di kawasan Legok, Kecamatan Patrol yang sebelumnya hancur berkeping-keping mulai diperbaiki. Rekondisi dilakukan oleh warga yang memilih tetap bertahan di sisa bangunan yang belum dibongkar. (kho)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: