Seminggu Lagi, Pedagang Pasar Plered Pindah

Seminggu Lagi, Pedagang Pasar Plered Pindah

WERU - Pasar darurat untuk Pasar Pasalaran sudah mulai disiapkan di eks Terminal Weru, Kamis (2/6). Pengelola Pasar Pasalaran dan juga perwakilan Ikatan Pedagang Pasar Pasalaran Weru (IPPPW), sudah mulai mengkaveling untuk persiapan pasar darurat. Kepala Pasar Pasalaran, Sukarno mengatakan, pihaknya belum bisa menargetkan kapan pasar darurat ditempati oleh pedagang. Namun, pihaknya akan berupaya secepatnya agar pedagang bisa pindah ke pasar darurat. Pasalnya, mayoritas pedagang sudah menghendaki untuk pindah ke pasar darurat. \"Saat ini kami lagi mengkaveling untuk kios, los dan lemprakan. Masih belum selesai. Setelah selesai nanti kita imbau agar pedagang segera menempati pasar darurat,\" jelasnya kepada Radar Cirebon. Menurutnya, anggaran untuk pembangunan pasar darurat sendiri sudah disepakati oleh para pedagang dengan menggunakan biaya mandiri dari pedagang pasar. Secara keseluruhan, pedagang sudah menyepakati lokasi pasar darurat di eks Terminal Weru. Nantinya, mereka akan menempati pasar darurat, dari belakang hingga ke depan jalan gapura Terminal Weru. Untuk ukuran kios di pasar darurat adalah 2x2 meter persegi, dan los 2x1,5 meter persegi. \"Anggaran semua sudah sepakat, yakni daripada pedagang sendiri-sendiri,\" katanya. Diprediksi, pemindahan pedagang ke pasar darurat mulai dilakukan satu pekan mendatang. Waktu pengkavelingan dibutuhkan sekitar 1-3 hari. Kemudian pedagang membangun lapak sekitar satu pekan. \"Kita upayakan secepatnya, karena dari pihak kepolisan sudah memberikan masukan agar secepatnya ke pasar darurat,\" katanya. Ketua IPPPW, H Wartama mengatakan, semua pedagang sudah sepakat untuk pindah dan menempati pasar darurat. Maka dari itu, pihaknya melakukan pengukuran kios dan los untuk pedagang. \"Saya usahakan secepatnya. Proses pengkavelingan satu hingga tiga hari bisa selesai,\" sebutnya. Semua pedagang, kata dia, sudah terkaper di pasar darurat dengan total kios 329, los 648, lemprakan 229. \"Sebelum ditempati nanti, kami akan istighosah dulu, baru kemudian kita tempati,\" ucapnya. Pihaknya mengambil keputusan untuk membangun pasar darurat secara mandiri. Pasalnya, pembangunan pasar darurat berpacu dengan waktu. Apabila harus menunggu proses pencairan anggaran dari pemerintah, baru bisa membangun pasar darurat 4-5 bulan. \"Saya mengambil sikap karena ini berbenturan juga dengan Hak Guna Pakai Pasar hingga tahun 2019. Kalau kita nunggu proses pembangunan pasar darurat sampai pasar permanen, makan waktu bisa jadi tahun 2019 baru selesai. Maka dari itu kita bangun dulu pasar darurat dengan biaya mandiri, dan berharap pemerintah bisa segera membangun pasar permanen,\" sebutnya. Menurut informasi, anggaran sebesar Rp40 miliar sudah disiapkan untuk pembangunan pasar permanen yang baru. Anggaran ini disebut berasal dari APBD Provinsi Jawa Barat. (jml)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: