Lewat Jalan Pilang, Wah… Penuh Sampah !

Lewat Jalan Pilang, Wah… Penuh Sampah !

KEDAWUNG - Persoalan sampah di Kabupaten Cirebon sepertinya tidak akan pernah tuntas. Selain kurang kesadaran dari warga, instansi terkait juga belum punya strategi jelas untuk memperbaikinya. Yang parah lagi, tumpukan sampah itu berada di Jl Raya Pilang Kedawung, yang merupakan jalan nasional. Pantauan Radar di lokasi, sebagian jalur nasional sudah tertutup akibat luberan sampah rumah tangga yang sudah menggunung di TPS Jl Raya Pilang Kedawung. Meski demikian, warga tetap saja melakukan pembuangan sampah di TPS tersebut. Ada yang berjalan kaki, ada pula yang menggunakan motor. Samad (28) warga Desa Pilang, Kecamatan Kedawung, mengatakan, pengangkutan sampah memang dilakukan setiap hari oleh dinas terkait. Hanya saja, pengangkutan sampah hanya dilakukan satu mobil alias tidak maksimal. Jika dibiarkan secara terus-menerus tanpa ada tindakan. tidak menutup kemungkinan, jalur nasional ini akan dibanjiri sampah. “Kalau dilihat dari tumpukannya, sudah satu minggu tumpukan sampah itu dibiarkan. Dalam satu hari sampah di TPS hanya diangkut satu mobil dumptruck dan tidak balik lagi. Itupun pengangkutannya hanya di pagi hari,” kata pria yang berprofesi sebagai tukang rongsok itu. Dia meminta kepada pemerintah daerah, untuk sigap dan tanggap dalam menangani persoalan sampah. Sebab, gunungan sampah itu selain menyebabkan penyakit, dapat mengganggu pengguna jalan. Apalagi, volume kendaraan di Jl Raya Pilang Kedawung ini sangat tinggi. “Kami minta supaya tumpukan sampah ini diangkut secepatnya,” imbuhnya. Senada diungkapkan warga Desa Pilang, Ian (26). Dia menuturkan, tumpukan sampah itu Jalan Raya Pilang Kedawung, setiap hari memang dalam keadaan penuh dan menggunung. Sepengetahuan dia, setiap hari memang ada dumptruck pengangkut sampah. Hanya saja, tidak semua sampah diangkut. “Pengangkutan sampah sepertinya dipilih-pilih gitu. Jadi wajar saja, ketika masih ada sampah di TPS dekat sungai itu terus menggunung. Sementara pembuangan sampah rumah tangga terus dilakukan masyarakat setempat,” tukasnya. Selain kotor dan menghasilkan bau tak sedap, gunungan sampah yang meluber hingga ke jalur nasional dapat membahayakan pengguna jalan. “Kalau dibiarkan bisa tercecer ke mana-mana, karena banyaknya kendaraan yang melaju dengan cepat,” terangnya. Sementara itu, saat dikonfirmasi melalui sambungan selularnya, Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kabupaten Cirebon, Dedi Sudarman tak kunjung memberikan jawaban. Dalam pesan SMS-nya, Dedi menyampaikan, saat ini dirinya sedang mengikuti diklat di Bandung. “Punten saya lagi bimbingan dulu, lagi sama dosen,” singkatnya. (sam)     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: