Kroya Juga Minta Jadi Ibu Kota Indramayu Barat

Kroya Juga Minta Jadi Ibu Kota Indramayu Barat

KROYA – Kandanghaur bukan satu-satunya kecamatan yang layak menjadi ibu kota Kabupaten Indramayu Barat (Inbar). Kecamatan Kroya justru dinilai lebih siap dijadikan pusat pemerintahan Daerah Otonomi Baru (DOB) jika pemekaran Kabupaten Indramayu terwujud. Hal itu bukan tanpa sebab. Kroya merupakan daerah pinggiran kawasan hutan yang relatif bebas banjir. Musibah banjir memang menjadi momok menakutkan bagi penduduk di dataran rendah pesisir pantai utara (pantura) di wilayah Inbar. Seperti Kecamatan Kandanghaur, Patrol dan Losarang. Harga tanah di kecamatan paling selatan di wilayah eks kawedanan Kandanghaur itupun masih tergolong murah sehingga anggaran untuk penyediaan lahan pembangunan infrastruktur seperti kantor-kantor pemerintahan dapat ditekan. Infrastruktur jalan saat ini mulai dari pintu masuk jalan pantura Desa Karanganyar, Kecamatan Kandanghaur melewati Kecamatan Gabus Wetan hingga Desa Sukaslamet, Kecamatan Kroya relatif baik dengan mayoritas sudah dicor beton. Kroya juga diprediksi berkembang pesat menyusul wacana wilayah tersebut bakal dijadikan kawasan atau zona industri. Bukan itu saja. Belakangan terungkap, Kroya sejatinya sudah ditetapkan menjadi calon Ibu Kota Kabupaten Inbar sejak tahun 2000 lalu bersamaan dengan keluarnya persetujuan dari DPRD Kabupaten Indramayu. Penentuan Kroya sebagai pusat pemerintahan Inbar tertuang dalam Keputusan DPRD nomor 170/KepDPRDIm/2000 tentang Nama Kabupaten dan Letak Ibu Kota. Lantaran proses pemekaran mengalami pasang surut, Kroya hampir terlupakan. Namun, saat persetujuan pembentukan Kabupaten Inbar diteken Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah pada September 2014 lalu, penduduk di 9 desa di Kecamatan Kroya turut menyambutnya dengan suka cita. “Ya betul, Kroya sudah ditetapkan menjadi Ibu Kota Inbar berdasarkan keputusan DPRD Indramayu tahun 2000 lalu,” ungkap Sekretaris PPKIB, H Eri Isnaeni SH kepada Radar. Ketika kemudian muncul wacana letak Ibu Kota Inbar dipindah ke Kandanghaur atau ke kecamatan lainnya seperti Gabus Wetan, Haurgeulis bahkan Gantar, dia tidak mempermasahkan malah menyambutnya dengan sangat positif. Sebab hal itu menunjukkan, bahwa semua kecamatan yang direkomendasikan masuk ke wilayah Inbar layak menjadi ibu kota kabupaten. “Kan bagus, itu artinya semua kecamatan memiliki potensi dan tetap pada tujuan utama pemekaran yakni memperpendek rentang jarak dan waktu pelayanan pemerintahan dan juga demi peningkatan kesejahteraan masyarakat,” terang dia.  (kho)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: