Lahan Pertanian di Kabupaten Cirebon Makin Habis

Lahan Pertanian di Kabupaten Cirebon Makin Habis

SUMBER - Lahan pertanian di Kabupaten Cirebon semakin kritis. Pasalnya, banyak lahan yang beralih fungsi menjadi pemukiman penduduk dan perumahan. Adanya peraturan daerah mengenai lahan abadi atau lahan berkelanjutan, dirasakan sangat penting untuk menjaga ketahanan pangan. Pengamat Pertanian, Enjo Suharjo mengatakan, dengan adanya perda lahan pertanian abadi, dapat menguntungkan pertanian yang saat ini oleh pemerintah Jokowi-JK sedang berupaya untuk ditingkatkan. Maklum saja, dengan makin kritisnya lahan pertanian, bakal mengancam ketahanan pangan, karena berkurangnya tingkat produktivitas petani. \"Bisa dibayangkan, selama ini lahan pertanian banyak yang beralih fungsi. Kalau tidak dijaga, beberapa tahun ke depan akan semakin habis,\" jelas pria yang aktif di Kelompok Tani dan Nelayan Andalan ini kepada Radar, Senin (6/6). Pihaknya meminta pemerintah daerah bisa menyadari akan pentingnya lahan pertanian demi menjaga ketahanan pangan. Saat ini, ketahanan pangan belum bisa terwujud lantaran banyaknya lahan pertanian yang beralih fungsi. Selain juga, masih minimnya infrastruktur pertanian seperti irigasi yang masih belum maksimal meningkatkan indeks tanam. \"Jalan-jalan ke sawah juga banyak yang rusak. Ini sangat mempengaruhi dalam meningkatkan produktivitas pangan di daerah,\" ucapnya. Sementara itu, saat diwawancarai beberapa waktu lalu, Kepala Distanbunakhut Kabupaten Cirebon, Ali Effendi menyebutkan terdapat 53 ribu ha lahan sawah di Kabupaten Cirebon. Sedangkan untuk lahan pertanian berkelanjutan, pihaknya menyebutkan akan menyiapkan 40 ha lahan. Saat ini, raperda lahan berkelanjutan terus dikaji, dan menunggu proses revisi Perda RTRW selesai. \"Perda lahan berkelanjutan sedang proses pembahasan. Ini juga ada kaitan dengan RTRW. Jadi, perda lahan berkelanjutan menunggu dan disesuaikan dengan RTRW,\" jelasnya. Dia optimis, dengan adanya aliran dari Waduk Jatigede, indeks pola tanam di Kabupaten Cirebon meningkat. Sehingga, ketahanan pangan bisa terus terjaga. \"Kendalanya memang lahan sudah banyak beralih fungsi. Itu akan kita lindungi dengan perda lahan berkelanjutan. Tapi yang paling penting di lahan pertanian kendalanya ada pada kebutuhan air dan kekeringan. Maka dari itu, dengan adanya aliran Waduk Jatigede, bisa meningkatkan jumlah produksi pangan,\" jelasnya. (jml)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: