Oh Ternyata, Gabus Wetan Juga Ingin Jadi Ibu Kota

Oh Ternyata, Gabus Wetan Juga Ingin Jadi Ibu Kota

GABUS WETAN – Surat Keputusan (SK) Bupati Indramayu tentang Letak Ibu Kota Kabupaten Indramayu Barat (Inbar) akan segera diterbitkan. Dua Kecamatan yakni Kandanghaur dan Kroya digadang-gadang layak dan dinilai siap menjadi pusat pemerintahan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Inbar. Namun jika kedua wilayah kecamatan itu dianggap kurang memenuhi syarat, masih ada alternatif lain yang diusulkan yakni Kecamatan Gabus Wetan menjadi calon Ibu Kota Kabupaten Inbar berikutnya. Usulan pemilihan daerah yang masuk dalam wilayah eks Kawedanan Kandanghaur ini lantaran posisinya berada di tengah-tengah di antara 12 kecamatan yang direkomendasikan tergabung dalam wilayah Kabupaten Inbar. Daerah ini dapat dijangkau dengan mudah dan cepat baik oleh masyarakat yang ada di wilayah eks Kawedanan Losarang maupun eks Kawedanan Haurgeulis. Dengan letaknya yang berada di tengah ini, nantinya masyarakat lebih mudah dalam mendapatkan pelayanan administrasi pemerintahan. Hanya saja kelemahannya, di Kecamatan Gabus Wetan belum diketahui apakah ada lahan milik Pemerintah Kabupaten Indramayu yang luasnya memadai serta lokasinya strategis. Sebab mayoritas lahan disepanjang jalan raya Gabus Wetan tersebut merupakan lahan pertanian produktif. endahara Panitia Pemekaran Kabupaten Indramayu Barat (PPKIB), H Iman Budi Santoso SE berpendapat, usulan Kecamatan Gabus Wetan menjadi Ibu Kota Kabupaten Inbar dianggap masuk akal. “Cocok sebagai alternatif apabila Kandanghaur dan Kroya dipandang tidak lagi representatif atau kurang memenuhi syarat,” ucap dia kepada Radar, kemarin. Persoalan belum lengkapnya infrastruktur, memang menjadi kendala. Dalam jangka pendek, infrastruktur yang tersedia saat ini tetap belum memenuhi persyaratan sebagai ibu kota kabupaten, perlu waktu panjang untuk menyiapkannya. Pasalnya, kepadatan aktivitas untuk sebuah ibu kota selayaknya ditunjang berbagai fasilitas berskala nasional. Sebagai contoh, kata dia, jalan protokol yang lebar serta ketersediaan lahan untuk pembangunan kantor pemerintahan maupun swasta yang jangan sampai menggerus lahan pertanian produktif. Untuk menyiapkan semua itu, Budi Santoso memperkirakan perlu menyulap dengan segera Kecamatan Gabus Wetan sebagai calon ibu kota Inbar. Usaha itu diprediksi memakan waktu panjang, bergantung dari keseriusan pemerintah kabupaten induk serta dukungan seluruh masyarakat. Dukungan itu diperlukan karena keputusan penentuan letak ibu kota kabupaten Inbar kota bisa berdampak besar. Penguasaan lahan bisa masif dan harga tanah naik drastis. Padahal, sejumlah proyek pembangunan sangat bergantung pembebasan lahan dari masyarakat. “Tapi ini bisa diakali dengan penyebaran kantor pemerintahan dan pusat layanan publik secara merata di wilayah kecamatan lain. Tidak terfokus pada satu lokasi saja. Saya kira itu lebih masuk akal jika Gabus Wetan menjadi ibu kota Kabupaten Inbar,” pungkas dia. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: