Copa America, Brasil vs Peru, Terpe, Habislah Sudah

Copa America, Brasil vs Peru, Terpe, Habislah Sudah

FOXBOROUGH – Dari setengah tim yang sudah mengisi kuota babak perempat final, Grup B belum satupun mengirimkan wakilnya. Belum adanya tim Grup B yang lolos dikarenakan ada tiga negara yang sama-sama memiliki peluang lolos ke fase delapan besar. Karena itu, nasib mereka bakal ditentukan pada laga pamungkas besok pagi. Yakni Brasil melawan Peru di Gillette Stadium (siaran langsung Kompas TV pukul 07.00 WIB). Sementara Ekuador menjamu tim lemah Haiti di MetLife Stadium. Dengan kans besar Ekuador untuk mengalahkan Haiti, baik Brasil maupun Peru yang sama-sama mengemas empat poin tentu bakal habis-habisan dan pantang untuk terpeleset jika tidak ingin tempatnya digantikan oleh Ekuador. ”Ini adalah pertarungan yang harus kami perjuangkan,” kata arsitek Brasil, Dunga, seperti dilansir Esporte. Melihat geliat bursa-bursa dunia, Brasil begitu diunggulkan untuk menggenggam tiket delapan besar tersebut. Sejarah pertemuan begitu memihak juara dunia lima kali tersebut. Dalam 42 pertandingan di berbagai kalender internasional, Brasil hanya mengalami tiga kekalahan, dengan kali terakhir terjadi pada laga persahabatan, 28 April 1985 silam. Kemudian, tim berjuluk Seleccao tersebut tengah berada dalam konfidensi tinggi menyusul kemenangan telak 7-1 yang mereka petik dari Haiti (9/6). Menurut Dunga, kemenangan telak ini membuktikan bahwa Brasil sudah berada di jalur yang benar pasca dihempaskan Jerman 1-7 di kandang sendiri, pada semifinal Piala Dunia 2014. ”Masing-masing pemain menjalankan bagiannya,” ujar Dunga seperti dilansir Goal. ”Gol demi gol pastinya akan datang ketika tim sudah menampilkan performa yang positif,” lanjut pelatih 52 tahun itu. Jonas pastinya bakal menjadi ujung tombak lini depan Brasil menghadapi Peru. Namun, komando penyerangan bakal diberikan kepada Philippe Coutinho. Winger Liverpool itu mencetak hattrick dari tujuh gol Brasil, dan membuatnya bersanding dengan bintang Argetina dalam daftar top scorer dengan masing-masing mencetak tiga gol. Adapun sepanjang dua laga terakhir, Coutinho memimpin daftar tembakan dengan total delapan peluang, dengan lima di antaranya mengarah ke gawang langsung. ”Aku selalu memintanya untuk mempertahankan gayanya di Liverpool yang selalu mendikte dan berani mengambil risiko,” tutur Dunga kepada AFP. ”Dia benar-benar memanfaatkan setiap kesempatan yang dia dapatkan, pujinya. Kemudian, lini belakang mendapatkan tambahan semangat menyusul bergabungnya bek tengah Joao Miranda dalam sesi latihan terakhir. Pilar Inter Milan itu harus melewatkan dua pertandingan Brasil karena menderita cedera di otot kakinya. ”Aku sudah pulih, begitu percaya diri, dan siap untuk diturunkan,” koar Miranda seperti dikutip Esporte. Adanya Miranda membuat Marquinhos bisa lebih tenang ketika menjaga jantung pertahanan Brasil. Sebab, bek 31 tahun itu tidak hanya bagus dalam menutup pergerakan lawan. Namun juga jeli dalam memberikan passing yang berguna untuk membuka serangan. Terpisah, pelatih Peru, Ricardo Gareca, berharap pasukannya tidak sampai mengakhiri laga dengan hasil seri. Apalagi tanpa gol.       Sebab, jika sampai mengemas lima poin, yang kemungkinan juga dikoleksi oleh Ekuador, maka Los Incas, sebutan Peru, yang berada dalam kesulitan. Melihat regulasi terhadap tim dengan poin sama, Ekuador bakal lolos jika saja mampu mencetak sedikitnya dua gol. ”Kami akan meninggalkan Brasil dan berkiprah di fase knockout. Karena itu, kami berambisi untuk menang. Masa bodoh dengan hasil lainnya,” tegas Gareca seperti dilansir El Bocon. (apu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: