Jalan di Perbatasan Rusak Parah, Peserta Lelang Tak Ada yang Sanggup

Jalan di Perbatasan Rusak Parah, Peserta Lelang Tak Ada yang Sanggup

KESAMBI - Kondisi infrastruktur, khususnya di perbatasan Kota dan Kabupaten Cirebon, rusak parah. Salah satunya di dekat SDN Bima Kota Cirebon. Kerusakan sudah lama rusak, tapi tak kunjung diperbaiki. Ketua Komisi B DPRD, Didi Sunardi meminta pemerintah kota fokus pada pembenahan infrastruktur. Dari pantauannya, kerusakan infrastruktur terjadi di Kecamatan Harjamukti hingga Kesambi. “Persoalan ini cepet selesai kalau pemkot serius dan tanggap memperbaiki infrastruktur jalan,“ ujar Didi, kepada Radar, Senin (13/6). Yang membuat Didi heran, pelaksanaan lelang dana DAK sebesar Rp96 miliar justru terus-terusan. Padahal, dana alokasi khusus sebesar Rp96 miliar itu, mestinya bisa menjadi solusi untuk kerusakan infrastruktur. Atas gagalnya dua kali lelang, Didi berencana memanggil Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi dan Sumber Daya Mineral (DPUESDM). Rencananya, 24 Juni mendatang, Komisi B akan meminta penjelasan perihal kegagalan lelang DAK. “Apakah gagalnya karena persyaratan yang tidak lengkap atau apa? Itu yang kami pertanyakan,” tegasnya. Tak hanya DPUPESDM, Didi mengungkapkan, Panitia Lelang dari Lelang Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) juga akan dipanggil. Meski sudah dua kali gagal lelang, Didi optimis dana DAK Rp96 Miliar ini akan terserap. “Sayang kalau uang sebesar itu tidak terserap. Bagaimana caranya, uang itu bermanfaat untuk masyarakat melalui perbaikan infrastruktur,” tegasnya. Seperti diketahui, lelang konstruksi DAK yang dibagi tiga paket besar sempat membuka harapan munculnya pemenang. Apalagi, di lelang kedua, ada 87 kontraktor yang menjadi peserta Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Rupanya, fakta berbicara lain. Hingga proses lelang tuntas, tak ada satu pun dari 87 kontraktor memenuhi syarat yang ditetapkan. Kepala Bagian Administrasi Pengadaan Barang Jasa Setda Kota Cirebon Chandra Bima Pramana SH MM mengatakan, 87 peserta mengikuti tiga paket lelang yang dibuat. Sedangkan untuk lelang jasa konsultasi pengawasan konstruksi sudah ada pemenang. Pria berkacamata itu menjelaskan, satu perusahaan diperbolehkan mengikuti tiga paket lelang konstruksi proyek Rp96 miliar, sepanjang kualifikasi dan pemenuhan syarat terpenuhi. (abd)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: