Untuk Pedagang Plered: Mau Pindah atau Dieksekusi Paksa?

Untuk Pedagang Plered: Mau Pindah atau Dieksekusi Paksa?

SUMBER - Meski banyak pedagang Pasalaran yang menolak pindah dan membangun sendiri lapar di eks Terminal Weru, Disperindag tetap akan melakukan eksekusi paksa terhadap para pedagang pada H-10 Idul Fitri. Disperindag berpegangan pada pernyataan bersama para pedagang yang siap untuk membangun pasar sementara sendiri. Kabid Pengelolaan Pasar Disperindag Kabupaten Cirebon, Eka Hamdani mengakui, awalnya pembangunan pasar sementara itu dilakukan oleh pemerintah daerah. “Iya itu awalnya begitu. Tapikan kalau menggunakan  anggaran Pemkab Cirebon, butuh prosedur yang panjang dan tidak bisa dalam satu bulan, tetapi minimal empat bulan. Sedangkan kalau menunggu empat bulan, jelas akan berbenturan dengan Idul Fitri utamanya arus mudik. Maka arus mudik pun akan terganggu jika pedagang masih berdagang di situ,” ujar Eka kepada Radar, Selasa (14/6). Sehingga, pihaknya mengadakan pertemuan lagi dan disepakati dengan para pedagang bahwa pedagang sendiri yang akan membangun pasar sementara. Tidak ada paksaan dari pihak manapun. “Itu murni para pedagang yang setuju kalau pasar sementara dibangun oleh pedagang sendiri,” kata Eka. Masih menurutnya, pengosongan Pasar Pasalaran dan pindahnya pedagang ke pasar sementara, harusnya dilakukan pada tanggal 7 Juni kemarin. Namun pedagang meminta keringanan kepada bupati untuk mengulur waktu untuk pindah kepasar sementara, karena pedagang belum siap. Akhirnya, bupati pun mengizinkan. Pihaknya akan memberi batas waktu hingga H-10 Idul Fitri untuk pindah. Tetapi, jika pedagang tidak mengindahkan batas waktu, maka Disperindag terpaksa akan melakukan eksekusi paksa. “Lagian juga, itu bangunan Pasar Pasalaran akan kami ratakan untuk bersiap dibangun kembali,” bebernya. Diberitakan sebelumnya, para pedagang Pasar Pasalaran enggan pindah ke lokasi pasar sementara jika pasar sementara tetap dibangun oleh para pedagang sendiri. Salah satu pedagang pakaian, Sumarlin kepada Radar mengatakan, dirinya sudah menderita kerugian yang sangat banyak akibat kebakaran. Namun harus bangun pasar sementara dengan biaya sendiri. \"Kita maunya pemkab-lah yang membangun pasar sementara. Kerugian pedagang sudah cukup banyak, jangan nambah beban kita lagi. Jangankan untuk bangun pasar sementara, untuk belanja barang saja sampai pinjam-pinjam uang,\" keluhnya. (den)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: