Ini Harja Jaladri, Wong Cirebon yang Jadi Wasit Bola Basket Dunia

Ini Harja Jaladri, Wong Cirebon yang Jadi Wasit Bola Basket Dunia

Nama Harja Jaladri sudah mendunia di dunia bola basket. Tapi di Cirebon, Harja dikenal hanya oleh segelintir orang. Dia bukan atlet, tapi sebagai korps baju hitam. Apapun itu, kalau orang Cirebon sudah mendunia, tentu kita harus bangga. Laporan: TATANG RUSMANTA-MIKE DWI SETIAWATI, CIREBON DIRK Bauermann tersenyum lebar ketika Timnas Bola Basket Iran berhasil mengalahkan Filipina di final FIBA Asia, 11 Agustus 2013. Iran lolos ke Piala Dunia Bola Basket di Spanyol 2014. Siapa sangka, laga final FIBA Asia antara Iran melawan Filipina dipimpin oleh Harja Jaladri, wasit asal Cirebon yang eksis mendunia. Tidak banyak pemain basket Indonesia yang bisa berkarir di luar negeri. Lebih sedikit lagi wasitnya. Karena itu, karir yang kini tengah dijalani Harja Jaladri terbilang cukup istimewa. Wasit bola basket asal Kota Cirebon sudah mendunia. Setelah malang melintang dalam sejumlah kompetisi di level Asia dan dunia, Harja dipercaya mewakili FIBA Asia pada NBA Summer Camp 2016 – Active FIBA Referees. Itu merupakan program pelatihan wasit basket yang digelar National Basketball Association (NBA) bekerjasama dengan federasi bola basket dunia (FIBA). Wasit kelahiran Cirebon 17 September 1976 itu tidak menyangka terpilih untuk mewakili FIBA Asia dalam kegiatan tersebut. \"NBA memang liga basket paling bergengsi, tidak hanya di Amerika tapi juga di dunia. Banyak filosofi basket yang diadopsi oleh FIBA dari NBA,\" ungkap Harja Jaladri kepada Radar, Rabu (22/6). Bukan wasit sembarangan yang dikirim untuk mengikuti NBA Summer Camp 2016 – Active FIBA Referees. FIBA Asia menetapkan sejumlah persyaratan. Salah satunya, pernah memimpin pertandingan di kejuaraan dunia. Manfaatnya pun tidak sedikit. Tidak hanya akan menambah pengetahuan dan pengalaman. Menurut Harja, even yang digelar setiap tahun itu pun akan mendekatkan dirinya pada impian yang sudah dipendam sepanjang karir profesonalnya. Yaitu memimpin pertandingan di olimpiade. Sama halnya dengan atlet, menurut Harja, wasit pun memimpikan olimpiade. Apalagi, amat jarang wasit basket dari Asia Tenggara yang dapat menembus olimpiade. Tahun ini saja, lanjut dia, hanya ada tiga orang wasit basket dari Tiongkok, Korea Selatan dan Filipina. Ketiganya merupakan alumni NBA Summer Camp 2015. \"Tidak hanya pengetahuan dan pengalaman yang bertambah. Kepercayaan FIBA juga bertambah. Otomatis kesempatan saya memimpin pertandingan tingkat dunia akan semakin terbuka lebar,\" ujar suami dari Ratu Nur Ningsih ini. Manfaatnya memang segudang. Namun demikian, ada saja yang harus dikorbankan olehnya. NBA Summer Camp 2016 – Active FIBA Referees dimulai pada tanggal 6 hingga 13 Juli. Itu artinya, Harja akan kehilangan kesempatan merayakan hari raya Idul Fitri tahun ini bersama keluarga kecilnya. Untungnya, sang istri Ratu Nur Ningsih dan putra semata wayangnya Izaz Daifullah Haidar memberikan dukungan penuh. \"Untungnya, keluarga selalu mendukung. Tapi pastinya bakalan tetap kangen. Apalagi pas lebaran enggak bisa sama-sama,” kata pria yang juga pernah memimpin partai final Federation Internationale de Basketball (FIBA) Asia Championship di Manila, Filipina itu. Dari kerja keras dan hasil yang diraihnya saat ini, tak lantas membuat Harja berbesar hati. Dia berpesan kepada wasit-wasit Cirebon agar bisa mengikuti jejaknya. \"Kemampuan wasit di Indonesia, termasuk di Cirebon sebetulnya nggak kalah dengan wasit negara lain. Saya yakin teman-teman wasit lain di Cirebon pasti bisa. Cirebon hanya kurang event, percuma saja dilakukan penataran wasit, kalau tidak ada event, ilmunya nggak kepake,\" pesannya. Tidak hanya dari keluarga. Dukungan penuh diberikan pula oleh KONI Kota Cirebon. \"Mas Harja salah satu putra terbaik Kota Cirebon. Kita tentunya men-support. Pengalamannya yang mendunia akan bermanfaat bagi olahraga basket, tidak Cirebon tapi nasional,\" ujar Ketua Umum KONI Kota Cirebon, Dr Chandra Lukita SE MM. (*)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: