Selama PON Tidak Adas Pasar Dadakan di Bima

Selama PON Tidak Adas Pasar Dadakan di Bima

KESAMBI - Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di pasar dadakan area Bima, dibuat kaget dengan kehadiran truk Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Personel Satpol PP juga langsung memberikan imbauan dan pengarahan terkait larangan aktivitas jual beli baik untuk pedagang sehari-hari maupun pasar dadakan mulai awal September mendatang. \"Untuk PKL sudah steril. Yang untuk pasar dadakan ini terakhir, Minggu depan nggak boleh,\" ujar Kepala Satpol PP, Drs Andi Armawan, kepada Radar, Minggu (28/8). Andi mengungkapkan, langkah ini diambil untuk mendukung suksesnya pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XIX Jawa Barat. Pelaksanaan PON yang tinggal menghitung hari membutuhkan persiapan ekstra, termasuk penertiban pedagang. Andi berharap, PKL menghormati dan menghargai adanya hajat besar PON. Bila awal September masih ada PKL harian maupun pasar dadakan yang berjualan, dirinya tidak segan-segan mengambil tindakan, karena sudah jauh-jauh hari memberi imbauan dan pengertian. \"Kalau tidak patuh, kita akan blockade secara paksa,\" tegasnya. Imbauan Satpol PP tersebut, direspons beragam para pedagang pasar dadakan. Salah seorang PKL, Sadikin hanya berharap penertiban ini berlangsung sementara. Jangan sampai setelah PON pedagang tetap dilarang berjualan. \"Nggak apa-apa saat PON berlangsung kita dilarang. Tapi setelah PON selesai, kita diperbolehkan jualan lagi. Kalau tidak, kami akan jualan di dalam balaikota,” tandasnya. Perihal penyediaan tenda untuk para PKL Bima, Kepala Bidang Koperasi dan UMKM, Ir Syarif Arifin MM mengaku akan mendirikan tenda maksimal 14 September 2016. Tenda yang diberikan kepada PKL Bima ialah tenda buka tutup sebanyak 30 buah. Tenda dengan ukuran 3X6 meter sebanyak 20 lokal (1 lokal untuk 3 PKL) dan 30 tenda dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. \"Kita akan peninjauan ualng lokasi. Untuk pemasangan dan pendirian tenda maksimal H+2 setelah lebaran haji,\" katanya. Lokasi untuk pendirian tenda, kata Syarif, belum diputuskan. Kemungkinan besar baru ada kepastian setelah peninjauan lapangan dilakukan. Tetapi, pihaknya sudah punya gambaran untuk penempatan pedagang. Tiga alternatif tempat sudah dispakan yakni, area di depan patung Bima, di samping patung Bima dan di sebelah Gedung Merpati Putih. Syarif juga kembali menegaskan, penyediaan tenda hanya untuk PKL harian, bukan pasar dadakan yang biasa bermunculan di akhir pekan. (via)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: