Sempat Ditangkap Karena Disangka Ikut Membunuh, Rinaldi Dilepas Lagi

Sempat Ditangkap Karena Disangka Ikut Membunuh, Rinaldi Dilepas Lagi

CIREBON - Rinaldi (17) warga Karya Bakti masih belum bisa melupakan saat ia ikut ditangkap bersama tujuh tersangka lainnya yang kini ditahan di rutan Polda Jabar. Bahkan menurutnya, dia sempat menginap selama satu malam di Polres Cirebon Kota untuk menjalani pemeriksaan bersama tujuh rekannya yang saat ini sudah resmi menyandang status tersangka. Diceritakannya, saat itu penangkapan tersebut berlangsung pada Rabu (31/8) sekitar pukul 15.30 WIB. Dia sebelumnya berada di rumah, tiba-tiba diminta kakaknya untuk mengantarkan sepeda motor ke depan SMPN 11. “Saya baru datang, di situ sudah ada mobil hitam yang sedang parkir di depan SMP,” ujarnya. Sejurus kemudian, beberapa orang pria berbadan tegap tiba-tiba turun dari dalam mobil dan langsuang menangkapnya bersama rekan-rekan yang lain, yang saat itu sedang nongkrong. “Saya dibawa ke mobil. Saya juga bingung masalahnya apa? Karena saat itu, cuma disuruh nganter sepeda motor sama kakak,” imbuhnya. Mobil yang membawanya tersebut, kemudian masuk ke halaman Polres Cirebon Kota. Dia dan rekan-rekan yang lain pun disuruh turun dan dibawa masuk ke sebuah ruangan. “Di situ baru saya tahu, setelah ditanya-tanya polisi tentang kejadian malam minggu, saya bilang tidak tahu apa-apa. Dan memang tidak tahu,” tuturnya. Dia pun sempat menginap selama semalam di Polres Cirebon Kota sampai keesokan harinya dilepaskan, karena setelah melewati serangkaian pemeriksaan ia dinyatakan tidak terlibat. “Saat saya mau pulang, ada polisi yang ngomong, sudah gak usah mikirin kakak saya. Katanya kasusnya berat,” imbuhnya. Sementara itu, Muran (47) ayah salah satu tersangka yang diamankan polisi, hingga kini masih tidak percaya anaknya ditangkap polisi karena kasus pembunuhan. Ia yakin dan tak percaya jika anaknya bertindak sekeji itu pada kedua korban. Diterangkannya, pada saat kejadian, Sabtu (27/8) malam tersebut, anaknya sepanjang malam berdua bersama pacarnya. Meskipun tampilan anaknya terlihat sangar dengan sejumlah tato di lengan tangannya, namun anaknya bukanlah geng motor seperti yang dituduhkan. “Anak saya itu kuli bangunan. Memang punya tato di tangan, tapi itu katanya karena seni, bukan karena nakal,” bebernya. Muran sendiri hingga kini masih kebingungan, karena sejak pertama belum bisa bertemu dengan anaknya. Ditambah lagi, sekarang puteranya tersebut diboyong ke Polda Jabar. “Saya belum ketemu sama anak. Kemarin pas ke sana mau besuk, katanya belum bisa, lagi pemeriksaan. Sekarang nambah bingung,” tambahnya. (dri)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: