Mahasiswa Persoalkan Kekosongan Kursi Wakil Walikota Cirebon

Mahasiswa Persoalkan Kekosongan Kursi Wakil Walikota Cirebon

CIREBON - Front Mahasiswa Demokrasi (FMD) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Walikota Cirebon, Rabu (7/9). Belasan mahasiswa itu mempersoalkan kekosongan kursi wakil walikota. Karena itu, FMD mendesak diadakannya pemilihan umum wakil walikota Cirebon. “Entah apa maksud dari drama yang dimainkan Pemerintah Kota Cirebon, mereka seakan-akan tutup mata terkait kosongnya bangku wakil Walikota,” ujar salah satu anggota FMD, Eghi. Mereka meminta pertanggungjawabaan pernyataan Walikota Nasrudin Azis terkait kekosongan bangku wakil Walikota akan segera diisi November 2015. Namun, nyatanya hingga saat ini belum juga ada penggantinya. “Kemanakan statement walikota? Padahal ini sudah bulan September 2016. Itu artinya omong kosong walikota sudah kurang lebih satu tahun,” sebut Eghi. Selain itu, FMD juga mempermasalahkan lepasnya aset negara ke tangan swasta. Aset itu sebidang tanah yang berada tepat di sebelah utara SMKN2 Kota Cirebon, di Jl Cipto Mangkusumo. Mereka menduga, pemkot sengaja menjual tanah itu untuk menutupi kas APBD. Dari situlah menimbulkan sepekulasi adanya indikasi korupsi. “Jelas sekali pemkot sudah melanggar UU Agraria Nomor 5 Tahun 1960 tentang penjualan tanah milik negara,” ungkap Eghi. Dalam aksinya, para demonstran gagal bertemu dengan Walikota Cirebon. Karena orang nomor satu di Kota Cirebon itu sedang menghadiri kegiatan di luar kantor. (fazri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: