Faktor Cuaca Hambat Pengolahan Ikan Asin

Faktor Cuaca Hambat Pengolahan Ikan Asin

CIREBON - Industri pengolahan ikan asin di Pantai Baro Gebang terhambat faktor cuaca hujan yang terjadi secara terus-menerus. Sehingga butuh waktu lama bagi para pelaku industri pengolahan ikan asin dalam proses penjemuran. \"Biasanya kalau cerah, setengah hari juga jadi. Tapi kalau musim hujan bisa sampai dua hari lebih,\" ungkap Emi, salah satu pelaku industri pengolahan ikan asin. Sebagian pelaku industri olahan ikan asin di Pantai Baro Gebang memproduksi ikan teri dan tanjan. Mereka menjualnya ke daerah lain, semisal Bandung dan Jakarta. Permintaan ikan asin cukup tinggi. Dalam setiap hari, para pengolah ikan asin memproduksi antara 50-100 kg ikan, bergantung hasil tangkapan ikan para nelayan. Sukir, salah seorang pekerja pengolahan ikan asin menyebutkan, cuaca berpengaruh terhadap produksi ikan asin. Menurutnya, apabila cuaca terik bagus, penjemuran bisa kering dalam setengah hari. Sementara apabila cuaca hujan bisa dua hari. \"Sekarang cuaca sering hujan. Jadi penjemuran agak lama. Kalau hujan kita tutup pakai terpal dua tiga harian baru bisa kering lalu dikemas untuk dijual,\" bebernya. Meski saat ini cuaca tengah ekstrem, namun hasil tangkapan ikan nelayan cukup banyak. Pasalnya, produksi ikan asin terus dilakukan setiap hari. \"Kalau setiap hari produksi ikan asin berarti stok ikan dari nelayan lagi banyak,\" jelasnya. Sebelum ikan asin dijual, prosesnya ikan terlebih dahulu diasinkan dalam tungku yang besar. Proses pengasinan ini sekaligus juga sebagai perebusan yang memakan waktu kurang lebih setengah hari. Kemudian, setelah itu diasinkan dan direbus. Ikan dijemur hingga kering. Tahap penjemuran inilah yang kerap terkendala cuaca. \"Kalau sudah kering, ikan tinggal dikemas lalu didistribusikan ke pasar-pasar,\" pungkasnya. (jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: