Buah Impor Serbu Pasar Tradisional

Buah Impor Serbu Pasar Tradisional

CIREBON - Buah lokal kalah bersaing dengan buah-buahan impor. Hampir di seluruh pasar tradisional di Wilayah Timur Cirebon, keberadaan buah-buahan impor begitu banyak mengisi lapak-lapak pedagang buah. Seperti yang terlihat dari pantuan Radar di Pasar Pabuaran Kabupaten Cirebon, Jumat (23/6). Sejumlah lapak pedagang buah di pasar tersebut dibanjiri stok buah-buahan impor, baik dari Asia ataupun Amerika. “Kalau yang stoknya banyak, sekarang anggur hitam tanpa biji. Anggurnya manis dari Amerika,” ujar Sutini salah satu pedagang yang ditemui Radar. Menurutnya, buah-buahan tersebut ia dapatkan dari majikannya di Surabaya. Buah-buahan tersebut diimpor dari Amerika dan turun di Surabaya. “Bentuk buahnya bersih, pembeli banyak yang suka. Ketimbang buah lokal yang kalah secara tampilan, ini justru yang laku. Kalau buah-buahan lokal relatif biasa, tidak begitu laku,” imbuhnya. Buah anggur impor tersebut dijual para pembeli dengan harga Rp80 ribu. Selain anggur, buah-buahan impor lainnya antara lain apel merah dan buah pir jambu. Meskipun harganya tidak murah, namun buah-buahan tersebut cepat laku ketimbang buah lokal. “Untuk buah lokas sendiri, paling yang distok pedagang itu jeruk, salak, klengkeng dan alpukat. Kalau anggur dan apel, banyakannya dari luar negeri semua,” paparnya. Padahal seharusnya, momen Ramadan dan Idul fitri ini menjadi ladang para petani lokal memasarkan hasil panennya. Saat ini, tingkat konsumsi masyarakat jelang Idul Fitri begitu tinggi. Dari mulai kebutuhan pokok hingga kebutuhan pelengkap lainnya. “Mau tidak mau, jika ingin bersaing, harus ada yang dipenuhi oleh petani lokal. Di antaranya jaminan ketersediaan barang kualitas dan penampilannya. Buah lokal sebenarnya kualitas dan rasanya tidak terlalu enak, ini yang harus ditingkatkan lagi oleh petani lokal. Sehingga mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” tutur Aktivis Cirebon Timur, Rian Jaelani. (dri)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: